Tangerang, 18 Desember 2024 – Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) mencatat pencapaian besar dengan terjalinnya 579 kemitraan antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan pelaku usaha besar selama periode kabinet Prabowo Subianto. Total nilai kesepakatan mencapai Rp 3,9 triliun, melibatkan 158 usaha besar dan 389 UMKM di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia juga memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, dalam pernyataannya.
Baca juga: UMKM Kini Bisa Dapat Izin Usaha Hanya Dalam 30 Menit!
Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Investasi Nomor 1 Tahun 2022, BKPM berhasil memfasilitasi 2.546 kesepakatan kemitraan antara usaha besar dan UMKM di daerah. Total nilai kesepakatan tersebut mencapai Rp 15,9 triliun, melibatkan 725 usaha besar dan 1.505 UMKM.
Rosan menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan produktivitas UMKM agar mampu berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional. Saat ini, UMKM menyumbang 60,51 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
“Kontribusi UMKM terhadap ekspor baru mencapai 16 persen. Ini menjadi perhatian kami untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM agar perannya dalam perekonomian global semakin besar,” tambah Rosan.
Kolaborasi ini berlandaskan prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan. Kementerian Investasi juga terus mendorong integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri strategis melalui kebijakan hilirisasi.
“Dengan sinergi ini, pelaku UMKM dapat turut andil dalam investasi strategis yang bernilai tinggi, sekaligus memperkuat posisi mereka dalam perekonomian nasional,” kata Rosan.
Program kemitraan ini juga menjadi salah satu implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Baca juga: UMKM Indonesia Go Global Ekspor ke Jepang
BKPM berkomitmen memperbesar kontribusi UMKM melalui pemberdayaan dan integrasi ke sektor hilirisasi industri. Dengan langkah ini, diharapkan UMKM tidak hanya menjadi penggerak ekonomi domestik, tetapi juga pemain penting di pasar internasional.
Melalui pencapaian ini, Kementerian Investasi menegaskan komitmennya untuk menciptakan ekosistem investasi yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
 dengan pelaku usaha besar selama periode){kind=link}