Tangerang, 07 Desember 2024 – Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, memiliki potensi pasar yang sangat besar, salah satunya dalam ceruk pasar kedai kopi. Dengan pangsa pasar mencapai USD 2,1 miliar dan pertumbuhan CAGR sekitar 10 persen dalam beberapa tahun mendatang, sektor ini terus menunjukkan potensi yang menjanjikan. Untuk memaksimalkan peluang ini, digitalisasi dan inovasi dalam layanan menjadi kunci penting, salah satunya yang dilakukan oleh Fore Coffee.
Sejak berdiri pada 2018, Fore Coffee telah mengembangkan aplikasi digital untuk mempermudah konsumen dalam mengakses produk kopi berkualitas. Aplikasi tersebut kini telah diunduh oleh jutaan pengguna di seluruh Indonesia. Vico Lomar, CEO Fore Coffee, mengungkapkan bahwa aplikasi ini dikembangkan untuk memenuhi pola konsumsi masyarakat yang menginginkan kemudahan dalam mendapatkan makanan dan minuman secara cepat. “Aplikasi Fore Coffee tidak hanya mempermudah pembelian kopi, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi setiap penggunanya,” ujar Vico.
Baca juga: Mahasiswa UNIMAL Kenalkan Digitalisasi di Pabrik Roti Amal Lhokseumawe
Fore Coffee juga berupaya memperluas jangkauan pasar dengan gerai yang kini telah mencapai 216 outlet di 43 kota Indonesia. Vico menyatakan bahwa melalui inovasi ini, pihaknya berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi kopi nasional. Dengan menggabungkan kemudahan akses melalui aplikasi dan jaringan gerai yang luas, Fore Coffee berharap dapat menjembatani kesenjangan konsumsi kopi di Indonesia yang masih tergolong rendah dibandingkan negara lain seperti Finlandia dan Amerika Serikat.
Namun, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam industri kopi cukup besar. Data menunjukkan bahwa konsumsi kopi per kapita di Indonesia hanya 1 kilogram per tahun, menempatkan negara ini di urutan kedua terendah di dunia. Meskipun demikian, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, terutama di sektor makanan dan minuman, proyeksi konsumsi kopi Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.
Baca juga: Transformasi UMKM Indonesia Lewat Pekan Ekspor Surabaya
Selain berfokus pada pengembangan pasar domestik, Fore Coffee juga memperluas ekspansinya ke luar negeri, dimulai dengan Singapura pada November 2023. Pembukaan gerai pertama di Bugis Junction menandai langkah strategis Fore Coffee dalam membawa kopi Indonesia ke pasar global. Vico menekankan, “Kami ingin membawa kopi terbaik Indonesia ke dunia dan memperkenalkan budaya kopi Indonesia ke berbagai negara.”
Keberlanjutan juga menjadi fokus utama Fore Coffee. Vico menjelaskan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui pengelolaan kemasan yang ramah lingkungan dan penggunaan gelas kopi yang dapat digunakan kembali. Inisiatif ini sejalan dengan filosofi perusahaan yang mengedepankan kelestarian alam dan dampak positif bagi lingkungan.
Dalam upaya mendukung keberlanjutan, Fore Coffee memperkenalkan kemasan kopi yang dapat didaur ulang dengan kode angka 5:PP (Polypropylene). Kemasan ini aman untuk makanan dan minuman, serta turut serta dalam gerakan global untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, Fore Coffee juga meluncurkan program ‘Pak Tani Ngopi di Jakarta’ yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada petani kopi dan membuka peluang edukasi mengenai praktik bertani yang lebih baik serta pemasaran produk.
Dengan inovasi digital dan komitmen terhadap keberlanjutan, Fore Coffee tidak hanya berperan dalam mengembangkan industri kopi di Indonesia, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas dan daya saing kopi Indonesia di pasar global. Melalui berbagai inisiatif ini, Fore Coffee semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar yang peduli terhadap masa depan industri kopi dan keberlanjutan lingkungan.