Tangerang, 05 Desember 2024 – Provinsi Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Besar, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM). Dengan lebih dari 15.000 pelaku IKM di seluruh Aceh dan sekitar 2.500 pelaku IKM yang tersebar di Aceh Besar, sektor ini menjadi salah satu pilar utama penggerak ekonomi daerah. IKM unggulan di wilayah ini meliputi produk pangan, kerajinan, serta komoditas berbasis sumber daya lokal, seperti garam, bambu, dan rempah-rempah.
Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh, yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk IKM lokal. Dalam keterangannya, Kepala BSKJI, Andi Rizaldi, menyatakan bahwa sektor IKM adalah fondasi ekonomi Indonesia, terutama di daerah dengan potensi besar seperti Aceh. Ia menambahkan bahwa keberadaan BSPJI Banda Aceh menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis IKM yang berkelanjutan.
Baca juga: UMKM Jawa Timur Raih Sukses Ekspor Ke Pasar Internasional
Sebagai penghargaan atas kontribusinya, BSPJI Banda Aceh baru-baru ini menerima penghargaan “Best Supporting Facility UMKM” dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar. Penghargaan tersebut diserahkan pada acara “Malam Dekranasda Award” yang berlangsung pada Senin, 25 November 2024, di Gedung Dekranasda Kabupaten Aceh Besar. Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, dan Pj. Ketua Dekranasda Aceh Besar, Cut Rezky Handayani.
Kepala BSPJI Banda Aceh, Fathullah, menyatakan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima, yang semakin memotivasi pihaknya untuk terus mendampingi pelaku IKM. “Kami tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
BSPJI Banda Aceh memainkan peran strategis dalam mendukung sektor IKM di Aceh, melalui berbagai layanan unggulan, seperti pengujian produk, sertifikasi SNI, kalibrasi, hingga pendampingan industri hijau. Fasilitas yang diberikan oleh BSPJI, termasuk teknologi pengolahan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan sertifikasi SNI, diberikan secara gratis untuk mendukung pelaku IKM meningkatkan daya saing mereka.
Beberapa contoh sukses fasilitasi BSPJI Banda Aceh di Aceh Besar antara lain IKM Crooh Cryspi yang mengembangkan teknologi penggorengan vakum dan mendapatkan sertifikasi halal, serta Koperasi Tunas Usaha Sejahtera Lhoong yang berhasil memperoleh sertifikasi SNI garam beryodium. Inovasi serupa juga ditemukan di IKM lainnya, seperti CV. Aslam Atjeh yang memproduksi bubuk kunyit instan dan minyak atsiri daun kunyit, serta Atriani Kerajinan Bambu yang meningkatkan kapasitas produksinya dengan mesin irat bambu.
Baca juga: Tantangan Digitalisasi Lembaga Keuangan Mikro di Desa
Dengan dukungan terus-menerus dari BSPJI, sektor IKM di Aceh Besar diharapkan dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar baik di dalam maupun luar negeri, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Aceh.