Tangerang, 04 Desember 2024 – Pada Desember 2024, harga beberapa komoditas produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) mengalami penurunan setelah sebelumnya mencatat kenaikan pada November 2024. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan global terhadap komoditas tersebut, yang turut berdampak pada Harga Patokan Ekspor (HPE) untuk periode Desember 2024.
Penetapan HPE ini didasarkan pada Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1619 Tahun 2024, yang berlaku untuk periode 1—31 Desember 2024. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, menjelaskan bahwa penurunan harga Ekspor komoditas ini merupakan respons terhadap dinamika pasar global.
Baca juga: Maksimalkan Limbah untuk Keuntungan di Pertanian Terpadu
“Sebagian komoditas produk pertambangan yang dikenakan BK turun harga pada periode Desember 2024 setelah harganya sempat naik pada November 2024. Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan permintaan komoditas tersebut di pasar dunia,” ujar Isy Karim.
Beberapa komoditas pertambangan mencatat penurunan harga pada Desember 2024, di antaranya. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%): Harga rata-rata USD 4.040,97/WE, turun sebesar 1,20%. Konsentrat timbal (Pb ≥ 56%): Harga rata-rata USD 818,53/WE, turun sebesar 3,16%. Namun, terdapat pula komoditas yang mencatat kenaikan harga, seperti: Konsentrat besi laterit (Fe ≥ 50% dan Al2O2+ SiO2≥ 10%): Harga rata-rata USD 44,25/WE, naik sebesar 1,83%. Konsentrat seng (Zn ≥ 51%): Harga rata-rata USD 887,63/WE, naik sebesar 0,16%.
Penetapan HPE dilakukan melalui koordinasi beberapa instansi pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan masukan berdasarkan data harga dari Asian Metal, London Bullion Market Association (LBMA), dan London Metal Exchange (LME).
Koordinasi ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian. Hasilnya, HPE disesuaikan untuk mencerminkan kondisi pasar global terkini.
Penyesuaian harga ini menjadi acuan penting bagi pelaku usaha di sektor pertambangan. Dengan memahami tren harga komoditas, pelaku industri dapat merancang strategi yang lebih tepat dalam menghadapi perubahan dinamika pasar global.
Baca juga: Peningkatan Green Jobs di Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan
Perubahan HPE Desember 2024 ini juga menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam merespons fluktuasi harga komoditas internasional demi menjaga daya saing di pasar ekspor.