Peningkatan Green Jobs di Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

Tangerang, 03 Desember 2024 – Krisis iklim menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Fenomena ini didorong oleh peningkatan emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan aktivitas industri lainnya. Dalam konteks ini, Indonesia, sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang besar, juga turut menghadapi dampak dari krisis iklim. Untuk itu, upaya pengembangan ekonomi hijau dan pekerjaan ramah lingkungan (green jobs) menjadi solusi peningkatan green jobs strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Indonesia saat ini merupakan kontributor emisi gas rumah kaca terbesar ke-10 di dunia pada 2021, dengan proyeksi peningkatan dua kali lipat pada 2030 jika tren ini terus berlanjut. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia telah menargetkan transisi menuju ekonomi hijau sebagai bagian dari Visi Indonesia 2045. Melalui konsep green jobs, peningkatan green jobs negara ini berupaya menciptakan lapangan kerja yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan.

baca juga: Kemnaker Kembangkan Lapangan Kerja Hijau untuk Masa Depan Indonesia

Green jobs, atau pekerjaan ramah lingkungan, merujuk pada pekerjaan yang berkontribusi langsung atau tidak langsung terhadap perlindungan atau pemulihan lingkungan, seperti sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian organik, dan transportasi berkelanjutan. Sebagai contoh, pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, semakin berkembang di Indonesia, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mendukung pengembangan green jobs di Indonesia, Peta Okupasi Nasional Green Jobs dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dikembangkan guna memetakan jenis-jenis jabatan di berbagai sektor ekonomi hijau. Hal ini penting untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi perubahan kebutuhan pasar kerja yang lebih berfokus pada keberlanjutan. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan akan pentingnya pekerjaan ramah lingkungan, serta ketidaksiapan sektor Pendidikan dan Pelatihan Teknikal dan Vokasional (TVET) dalam menyediakan keterampilan yang sesuai.

baca juga: Optimalkan Bisnis UMKM dengan 9 Tips Digitalisasi

Selain itu, program promosi green jobs yang digagas oleh pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah memiliki peran kunci dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai peluang karier di sektor-sektor hijau. Melalui kampanye informasi dan penyediaan pelatihan yang relevan, diharapkan lebih banyak individu yang tertarik untuk berkarir di sektor-sektor ini. Program pelatihan keterampilan khususnya di sektor energi terbarukan, manajemen limbah, dan teknologi hijau harus diperkuat untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia industri.

Peran Public Employment Services (PES) juga sangat penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau. PES dapat membantu mencocokkan pencari kerja dengan peluang yang ada di sektor-sektor hijau, serta memberikan informasi tentang keterampilan yang dibutuhkan. Di provinsi-provinsi seperti Jawa Timur, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta mulai dijalankan untuk menciptakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja hijau.

Dengan upaya yang terkoordinasi dan optimal, green jobs dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Melalui pendidikan, pelatihan, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mengatasi tantangan krisis iklim sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img