Manfaatkan Teknologi Digital untuk Daya Saing Usaha

Tangerang, 30 November 2024 – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengingatkan pelaku usaha untuk terus meningkatkan daya saing guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang positif. Menurut Wamendag, daya saing yang tinggi menjadi fondasi penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum pada acara Bimbingan Teknis Pelaku Usaha Bidang Perdagangan yang digelar di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11).

Dalam kesempatan tersebut, Wamendag Roro menjelaskan bahwa daya saing yang tinggi dapat meningkatkan kapasitas ekonomi dan produktivitas, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada triwulan III 2024, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 persen year-on-year (YoY), yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju di G20. “Ini merupakan fondasi yang penting bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Wamendag.

Baca juga: BRI Life Berikan Asuransi Rp1,7 Miliar untuk Petani!

Lebih lanjut, Wamendag Roro juga menyampaikan bahwa capaian daya saing Indonesia di tingkat dunia semakin meningkat. Indonesia berhasil menduduki peringkat 18 untuk Sustainable Trade Index, peringkat 27 untuk World Competitiveness Ranking, peringkat 45 untuk World Digital Competitiveness Ranking, dan peringkat 54 untuk Global Innovation Index pada 2024. Namun, ia juga mencatat bahwa kewirausahaan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam, berdasarkan indikator Global Entrepreneurship Index (GEI).

Wamendag Roro menekankan pentingnya inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing. Ia percaya bahwa Bandung, sebagai kota yang kaya dengan sumber daya dan kreativitas, memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk-produk unggulan yang bisa dipasarkan secara global. “Pelaku usaha Bandung sungguh kreatif dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Keberanian berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital menjadi kunci utama,” tambahnya.

Selain itu, Wamendag juga mengungkapkan bahwa kendala yang sering dihadapi pelaku usaha adalah terkait pemasaran, baik dalam hal akses maupun literasi. Ia mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan sistem perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) untuk memperluas pasar mereka. Menurut riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 82 miliar pada 2023 dan berkontribusi sebesar 40 persen terhadap ekonomi digital ASEAN. Sektor niaga-el (e-commerce) menjadi penyumbang terbesar, dengan transaksi yang diperkirakan mencapai Rp453 triliun pada 2023 dan tumbuh menjadi Rp487 triliun pada 2024.

Baca juga: Kampung Tempe Jakarta: Sentra Keripik Tempe Go Internasional

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Wamendag optimis bahwa Indonesia akan semakin siap bersaing di pasar global menuju Indonesia Emas 2045.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img