Tangerang, 30 November 2024 – PT. BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jawa Timur menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan hilirisasi dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor industri manufaktur. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan menyediakan akses permodalan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) di sektor logam di Jawa Timur.
Crissy Yuniarta Putra, Pemimpin Bank UMKM Jatim Cabang Surabaya, menegaskan bahwa pihaknya siap bekerja sama dalam skema tripartit yang melibatkan industri besar, pengusaha IKM logam, dan perbankan. “Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor logam di Jawa Timur agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal dan nasional,” ujar Crissy dalam diskusi bertajuk ‘Fasilitasi Kemitraan IKM Logam dengan Perusahaan Besar’, yang diadakan pada Kamis sore, 28 November 2024.
Baca juga: UMKM Magelang Sukses Ekspor Ke Amerika Serikat
Diskusi ini menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten, di antaranya Kepala Unit Pelaksana Teknis Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo, Ria Trianamiki, Divisi Logistik PT Inka, Sigit Budi Utomo, serta beberapa pengusaha IKM logam dari seluruh Jawa Timur. Dalam acara ini, Crissy juga menambahkan bahwa Bank UMKM Jatim telah memiliki sejumlah mitra binaan IKM logam yang tersebar di wilayah Pasuruan dan Sidoarjo, yang bergerak di sektor pengolahan logam, usaha las, dan pembuatan peralatan rumah tangga berbahan logam.
Kebijakan TKDN, yang mendorong peningkatan kandungan dalam negeri pada barang dan jasa, sangat berdampak positif bagi IKM, terutama di sektor logam. Crissy menyebutkan bahwa kebijakan ini memberikan kesempatan besar bagi IKM untuk lebih terintegrasi dengan industri besar. Namun, ia juga menegaskan bahwa IKM logam perlu mempersiapkan diri dalam hal sistem manufaktur, mekanisme pekerjaan, serta aspek administrasi dan keuangan.
Untuk itu, Bank UMKM Jatim siap memberikan berbagai solusi permodalan yang sesuai dengan kebutuhan IKM logam. Bank ini menawarkan berbagai skema pembiayaan dengan bunga ringan, seperti Program Kredit Usaha Rakyat (Prokesra) dengan bunga 3% per tahun, Dagulir dengan bunga 4% per tahun, dan berbagai produk kredit lainnya.
Tidak hanya itu, Bank UMKM Jatim juga berperan aktif dalam menjembatani kemitraan antara IKM logam dengan perusahaan besar, seperti PT Industri Kereta Api dan PT Rekaindo Global Jasa, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kereta api. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk-produk IKM logam di pasar domestik maupun global.
Pemerintah, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) dan UPT Logam, juga terus berupaya agar IKM logam di wilayah ini dapat memenuhi kebutuhan industri manufaktur, seperti baut, mur, dan komponen logam lainnya. Hal ini berperan dalam mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan kemandirian industri dalam negeri.
Baca juga: Kelapa Sawit Dorong Visi Indonesia Emas 2045
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan sektor industri besar, diharapkan sektor IKM logam di Jawa Timur dapat terus berkembang dan berperan penting dalam mendukung kebijakan hilirisasi dan TKDN, yang pada akhirnya dapat memperkuat perekonomian regional maupun nasional.