Tangerang, 26 Oktober 2024 – Penataan keuangan merupakan aspek fundamental bagi keberlangsungan usaha, termasuk bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui pengelolaan keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat memahami kondisi mereka, termasuk laba atau rugi yang dihasilkan dalam satu periode. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang belum memahami pentingnya penataan keuangan ini.
Menjawab tantangan tersebut, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Pelatihan & Pendampingan Kepada UMKM Program Usahamu Lazismu UMY Batch 3. Acara ini berlangsung pada Senin (25/11) di Ruang Sidang Fakultas Agama Islam (FAI), Gedung Ibrahim E6 UMY. Pelatihan kali ini diikuti oleh 14 pelaku UMKM asal Yogyakarta.
Baca juga:Â Desa Cerdas Sukoharjo: Transformasi Digital untuk Pembangunan Berkelanjutan
Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan S.E.I., M.E.I., menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi pelaku usaha. “Banyak pelaku UMKM yang masih belum bisa membedakan antara pendapatan dan keuntungan. Mereka sering menganggap seluruh pendapatan sebagai keuntungan, padahal itu hanya selisih harga,” ujar Rozikan. Ketidakpahaman ini, lanjutnya, kerap menjadi alasan mengapa usaha tidak mampu bertahan lama.
Sebagai solusi, Lazismu UMY mengintegrasikan teknologi modern dalam pendampingan UMKM. Para pelaku UMKM akan dipantau secara berkala melalui aplikasi yang dirancang khusus untuk pencatatan keuangan. Melalui aplikasi ini, data keuangan diinput langsung oleh pelaku UMKM sehingga mempermudah pemantauan oleh Lazismu UMY. “Dengan pengawasan data berbasis aplikasi, kejelasan tentang laba atau rugi akan lebih terukur,” tambah Rozikan.
Baca juga: Smesco Pimpin Digitalisasi UMKM di 38 Provinsi
Selain itu, Lazismu UMY juga menggandeng Bank BPD DIY Syariah untuk mendorong transformasi digital di kalangan UMKM. Setiap UMKM binaan diwajibkan memiliki QRIS BPD DIY Syariah untuk mempermudah transaksi sekaligus pencatatan keuangan. “QRIS menjadi langkah penting untuk memadukan transaksi modern dengan pencatatan keuangan yang lebih terstruktur,” jelas Rozikan.
Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelaku UMKM tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Dengan adanya dukungan teknologi dan pendampingan intensif, Lazismu UMY berkomitmen membantu UMKM bertahan dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin ketat sehingga bisa berdampak positif bagi para UMKM.