Kemenperin Perkuat Industri Lokal Lewat Substitusi Impor

Tangerang, 19 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot kemandirian industri nasional dengan menekan ketergantungan pada impor mesin produksi. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pendirian Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta.

“IMC diharapkan dapat mempercepat penguasaan teknologi dan meningkatkan inovasi sektor industri, mendukung program substitusi impor, serta membantu industri kecil dan menengah (IKM) untuk berkembang,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (18/11).

Baca juga: Strategi UMKM Naik Kelas di MikroeX Summit 2024

Momen Strategis Melalui Tepang Taun 2024 Sebagai bagian dari inisiatif ini, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Bahan dan Barang Teknik (BBSPJIBBT) Bandung menggelar acara Temu Pelanggan Tahun 2024 (Tepang Tahun 2024) pada 12 November 2024 di IMC Purwakarta. Mengusung tema “B4T Goes to The Next Level,” acara ini bertujuan memperkenalkan IMC kepada para pelaku industri dan memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kualitas produk industri nasional.

“Acara ini menjadi platform strategis bagi stakeholder industri untuk berkolaborasi, serta mendukung standardisasi dan inovasi produk yang kompetitif di pasar global,” ujar Andi.

Kepala BBSPJIBBT, Junadi Marki, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum bagi BBSPJIBBT untuk memperkenalkan layanan unggulannya, termasuk sertifikasi produk, pengujian laboratorium terakreditasi, pelatihan SDM, dan verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Kolaborasi dan Inovasi di Tepang Taun 2024
Selain memperkenalkan layanan unggulan, BBSPJIBBT menandatangani sejumlah MoU strategis dengan ASEAN Center for Energy, Indonesia Digital Test House (IDTH), dan Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK). Acara ini juga diramaikan dengan talkshow bersama praktisi industri seperti PT Batex Energi Mandiri dan PT Nichias Rockwool Indonesia, yang membahas inovasi dan tantangan di sektor manufaktur.

Focus Group Discussion (FGD) menjadi bagian dari rangkaian kegiatan, mengupas topik-topik krusial seperti peluang dan tantangan standardisasi, solusi keberlanjutan industri, serta pengembangan logistik menuju IMC.

Baca juga: Program KRUPUK: Solusi Modal Cepat untuk UMKM

Dengan langkah strategis ini, Kemenperin optimis dapat memperkuat daya saing industri manufaktur Indonesia, baik di pasar ASEAN maupun global, serta mewujudkan visi kemandirian industri berbasis teknologi.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img