Tangerang, 18 November 2024 – Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung perkembangan industri kreatif Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, Bank Mandiri meluncurkan inisiatif terbaru untuk memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok, dan Kupang. Program ini bertujuan untuk mengangkat produk tenun lokal Indonesia ke panggung internasional dan memperkenalkan kekayaan budaya serta nilai artistik tenun Indonesia ke pasar global.
Menurut SEVP Corporate Relation Bank Mandiri, Wisnu Trihanggodo, perusahaan berkomitmen penuh untuk memberdayakan industri fesyen lokal, khususnya kelompok tenun tradisional. Dalam kesempatan yang sama, Wisnu menjelaskan bahwa Bank Mandiri ingin berperan dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatif dengan membawa produk UMKM lokal ke pasar domestik dan global. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan daya saing produk tersebut, serta menambah pendapatan pelaku UMKM di sektor kreatif dan mendongkrak perekonomian lokal.
Baca juga: 5 Strategi Jitu UMKM Bertahan di Pasar Kompetitif
“Tenun Bali, Lombok, dan Kupang menyimpan kekayaan budaya dan nilai artistik yang luar biasa. Kami melihat potensi besar untuk mendorong produk ini agar dapat bersaing di pasar global,” ungkap Wisnu di acara peluncuran program yang digelar di Kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bukit Ungasan, Bali, pada Sabtu (16/11). Dalam program ini, empat kelompok tenun dari daerah tersebut mendapatkan dukungan untuk mengembangkan industri kreatif masing-masing.
Kelompok-kelompok tersebut antara lain adalah Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara di Bali yang melibatkan 63 penenun dari sembilan kabupaten, dua kelompok binaan Rumah BUMN di Kupang, yakni Kelompok Tenun Ikat Ina Sabu dan Kelompok Tenun Ayu Tupas, serta Kelompok Usaha Bersama Nyalakok Tenun dari Lombok Timur. Bank Mandiri memberikan pelatihan keterampilan tenun dan menyediakan sarana pendukung seperti mesin jahit, mesin tenun, bahan baku benang, pewarna, serta peralatan lainnya.
Wisnu menambahkan bahwa pemberdayaan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk tenun lokal ke pasar internasional dan memberi peluang bagi para penenun untuk berkembang dan berinovasi. “Kami ingin memberi kesempatan kepada para penenun lokal untuk memasarkan hasil karya mereka di pasar global,” jelas Wisnu.
Dukungan ini juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, yang merupakan tujuan ke-8 dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Bank Mandiri berharap program ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca juga: Pasar Karbon dan Perdagangan Digital Menjadi Prioritas Indonesia
Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, Bank Mandiri berkomitmen untuk memperkenalkan tenun Bali, Lombok, dan Kupang sebagai identitas fesyen Indonesia yang kaya akan budaya lokal. Program TJSL ini diharapkan mampu membuka peluang lebih luas bagi pelaku industri kreatif, sekaligus membawa produk tenun Indonesia ke pasar global yang lebih luas.