Tangerang, 15 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia dengan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan guna meningkatkan daya saing IKM di pasar domestik dan internasional. IKM telah lama menjadi tulang punggung ekonomi nasional, terutama dalam masa sulit seperti pandemi Covid-19, di mana sektor ini mampu menyediakan kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.
Dalam acara Awarding Gebyar IKMA 2024 yang berlangsung di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk mengembangkan produk IKM yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi. “Jika produk IKM berkualitas tinggi, posisi mereka akan meningkat di pasar, bahkan mampu bersaing dengan produk impor,” ujar Faisol dalam pidatonya, Kamis (14/11). Faisol menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendorong IKM menghasilkan produk yang kompetitif dan berkualitas global.
Baca juga: Hapus Utang UMKM: Pemerintah Siapkan Rp10 Triliun!
Menurut data Kemenperin, sektor IKM mendominasi dengan 4,52 juta unit usaha atau 99,7% dari total unit usaha industri, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang. Produk-produk IKM yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari makanan dan minuman, fesyen, kerajinan, hingga kosmetik. Ini menunjukkan potensi besar IKM dalam memperkuat ekonomi nasional dan membuka peluang ekspor.
Dalam acara tahunan Gebyar IKMA 2024 yang diselenggarakan oleh Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), sekitar 137 IKM unggulan menampilkan produk mereka, termasuk lulusan program seperti One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), dan lainnya. Event ini juga mengadakan Business Matching yang mempertemukan IKM dengan calon mitra atau buyer untuk meningkatkan kerja sama bisnis.
Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menyebutkan bahwa Business Matching ini bertujuan untuk mempertemukan IKM dengan ritel dan industri terbaik dalam rangka memperkuat dukungan bagi IKM. Selain itu, dalam rangkaian acara Gebyar IKMA juga diadakan workshop terkait kesiapan IKM dalam mengimplementasikan Industri 4.0 yang diikuti oleh 118 IKM unggulan.
Selain pameran, Gebyar IKMA 2024 juga memberikan apresiasi kepada 29 IKM penerima penghargaan, termasuk penghargaan OVOP, Indonesia Food Innovation (IFI), dan Startup4Industry. Penghargaan ini diharapkan memotivasi IKM untuk semakin berkembang dan bersaing di pasar global.
Dengan tema “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri,” Gebyar IKMA 2024 diharapkan menjadi titik awal bagi IKM untuk tumbuh mandiri serta menjawab tantangan zaman. “Semoga Gebyar IKMA bisa menjadi energi baru bagi IKM untuk terus berinovasi dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” tutup Reni.
Baca juga: Kerjasama Kementerian UMKM dan HIPMI Siapkan Langkah Hebat
Event Gebyar IKMA 2024 ini juga menjadi bukti nyata dukungan Kemenperin dalam mengoptimalkan potensi IKM di era bonus demografi. Menjelang puncak populasi usia produktif pada 2030, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan produktivitas, khususnya di sektor IKM yang berperan penting dalam penguatan struktur industri serta pemerataan kesejahteraan ekonomi nasional.