Tangerang, 14 November 2024 – PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berencana untuk menambah kapasitas terpasang energi bersihnya menjadi 6 gigawatt (GW) pada 2029 hingga 2030. Untuk mewujudkan target ambisius ini, Pertamina akan menginvestasikan dana sebesar US$6 miliar, yang setara dengan Rp94,32 triliun.
CEO Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), John Anis, mengungkapkan bahwa target ini merupakan bagian dari dukungan perusahaan terhadap transisi energi Indonesia serta pencapaian net-zero emission pada 2060. “Saat ini kapasitas kami sekitar 2,6 gigawatt. Kami ingin meningkatkannya menjadi sekitar 6 gigawatt pada tahun 2029 atau 2030 dengan tambahan investasi sekitar US$6 miliar,” ujar John dalam wawancara di Youtube COP UNFCCC, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Energi Bersih Jadi Kunci Keberlanjutan IKN Nusantara
Upaya peningkatan kapasitas energi bersih ini akan didorong melalui berbagai proyek gas to power dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) seperti geothermal, tenaga surya, dan biogas. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kapasitas panas bumi hingga sekitar 3,1 gigawatt. Saat ini, Pertamina memiliki potensi panas bumi yang cukup besar, sekitar 3 gigawatt, dan telah menyusun peta jalan untuk mencapai target tersebut. Dengan kapasitas terpasang yang saat ini sekitar 672 megawatt, Pertamina terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi hijau.
Baca juga: Dari Limbah Jadi Bisnis: Inovasi Go Green UMKM Pertamina
Namun, dalam mewujudkan target ini, John Anis menegaskan pentingnya dukungan kolektif dari berbagai pihak, terutama untuk mengatasi kendala terkait penyimpanan energi, infrastruktur transmisi, teknologi, hingga pembiayaan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pembiayaan untuk proyek percontohan yang masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, diperlukan pembiayaan yang kompetitif agar proyek-proyek tersebut dapat dijalankan dengan lebih efisien dan menguntungkan.
Selain itu, John juga menyebutkan pentingnya kerangka regulasi yang mendukung dari pemerintah. Ia menilai bahwa pemerintah Indonesia sudah cukup dinamis dalam memperbarui regulasi yang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan di lapangan, khususnya terkait pengembangan energi terbarukan.
Dengan target yang jelas dan komitmen investasi besar, Pertamina berharap dapat memainkan peran penting dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju penggunaan energi bersih dan berkelanjutan. Pengembangan energi hijau ini juga akan berkontribusi pada upaya Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.