Peran Koperasi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Tangerang, 14 November 2024 – Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Wamenkop UKM) Ferry Juliantono menegaskan bahwa koperasi memainkan peran krusial dalam memperkuat pertahanan negara. Dalam peluncuran buku The Prabowo Mind: The New Indonesia Economy 5.0 Manifesto di Universitas Pertahanan Jakarta pada Selasa (12/11/2024), Ferry menyampaikan bahwa kesejahteraan rakyat merupakan salah satu pondasi utama dalam mempertahankan negara, bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga ekonomi yang mandiri dan berdaulat.

Menurut Ferry, Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan bahwa pertahanan negara yang kuat tidak hanya bergantung pada kekuatan militer, melainkan juga pada ekonomi rakyat yang mandiri. Oleh karena itu, koperasi menjadi salah satu alat vital untuk menciptakan bangsa yang mandiri, berdaulat, adil, dan makmur, serta mendukung kesejahteraan rakyat yang merata hingga ke pelosok negeri.

Baca juga: Bea Cukai Lepas Ekspor Sambal UMKM ke Singapura dan Taiwan

Wamenkop Ferry menjelaskan bahwa koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai motor penggerak kewirausahaan sosial, pembukaan lapangan pekerjaan, dan penguatan ketahanan pangan nasional. “Koperasi memastikan hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang,” ujarnya.

Saat ini, aset koperasi di Indonesia tercatat sekitar Rp281 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan dengan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai sekitar Rp10 ribu triliun. Ferry menekankan pentingnya mendorong koperasi untuk bersaing dengan BUMN agar dapat berperan lebih besar dalam perekonomian negara.

Ferry juga mengungkapkan bahwa koperasi harus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga pertahanan ekonomi negara. Dalam konteks ini, koperasi berperan penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi yang mengurangi ketergantungan pada impor, terutama dalam sektor pangan. Sejalan dengan visi tersebut, Kementerian Koperasi fokus pada tiga kebijakan utama: Rebranding, Digitalisasi, dan Tata Kelola serta Pengembangan SDM, yang bertujuan untuk memperluas partisipasi masyarakat, terutama generasi Z, dalam koperasi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Mayor Jenderal (Mayjend) TNI Pujo Widodo menambahkan bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk bertransformasi, menyerap teknologi, dan berinovasi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, koperasi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mendistribusikan keuntungan secara lebih adil, serta menciptakan ekonomi yang inklusif.

Di masa depan, koperasi diharapkan dapat menjadi pelaku utama dalam teknologi yang inovatif, inklusif, dan berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. Hal ini sesuai dengan cita-cita Indonesia dalam membangun ekonomi yang berdaulat dan berkeadilan bagi seluruh warganya.

Baca juga: BRI Salurkan KUR untuk UMKM Hingga Rp1 Triliun Per Hari

Sebagai kesimpulan, koperasi bukan hanya sebuah lembaga ekonomi, tetapi juga elemen penting dalam pertahanan negara melalui penguatan ekonomi rakyat. Dengan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dan penggunaan teknologi, koperasi dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang menggerakkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img