Tangerang, 14 November 2024 – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri membuka gelaran pameran SIAL Interfood ke-25 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Dalam pidatonya, Roro menekankan pentingnya edukasi mengenai keragaman pangan lokal dan pilihan makanan yang lebih sehat, serta mendukung inisiatif pangan ramah lingkungan. Pameran tahunan ini diharapkan menjadi ajang untuk saling belajar dan mencari solusi untuk mengatasi isu-isu penting dalam industri pangan.
“Pameran SIAL Interfood ke-25 ini harus dimanfaatkan dengan optimal oleh para pemangku kepentingan dan peserta untuk mendalami pentingnya keberagaman pangan lokal serta pola makan yang lebih sehat,” ujar Wamendag Roro dalam pembukaan acara. Roro juga menekankan isu mendesak yang dihadapi oleh industri pangan saat ini, seperti keamanan pangan, keberlanjutan, dan peningkatan pola makan sehat yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Durian Lokal Siap Tembus Pasar Dunia!
Selain itu, Roro juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kolaborasi ini tidak hanya untuk meningkatkan daya saing produk lokal tetapi juga mendorong ekspor produk, terutama makanan dan minuman (mamin). UMKM, menurutnya, dapat menjadi katalis dalam penciptaan lapangan kerja dan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekspor nasional.
SIAL Interfood, yang berlangsung dari 13 hingga 16 November 2024, merupakan pameran mamin terbesar di dunia. Jakarta terpilih sebagai tuan rumah, dengan harapan dapat memperkuat pasar ASEAN dan memfasilitasi perusahaan mamin Indonesia dalam memperluas jaringan dan ekspansi ke pasar internasional. Kolaborasi antara SIAL Group dan Krista Exhibition diharapkan dapat membantu perusahaan mamin Indonesia menembus pasar global, terutama ASEAN.
SIAL Interfood ke-25 juga menjadi sarana penting dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ekspor UMKM melalui inisiatif “UMKM BISA Ekspor,” yang berfokus pada peningkatan daya adaptasi dan inovasi UMKM. Dengan membangun kebijakan ekosistem ekspor yang mendukung, pendirian pusat ekspor di luar pulau Jawa, serta optimalisasi perwakilan dagang, pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi UMKM Indonesia menembus pasar internasional.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, UMKM mendominasi 99% unit usaha di Indonesia dan menyumbang 60,5% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Sektor perdagangan Indonesia, terutama ekspor nonmigas, terus menunjukkan kinerja positif dengan surplus perdagangan yang terus bertumbuh. Pada tahun 2023, sektor mamin Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,8% dengan total ekspor mencapai USD 5,2 miliar.
Baca juga: Regenerasi Penenun Sumut: Pelatihan yang Buka Peluang Usaha!
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Wamendag Roro berharap bahwa SIAL Interfood ke-25 ini dapat menjadi batu loncatan untuk lebih mendukung pengembangan pangan lokal Indonesia serta memperluas pasar ekspor global, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.