Tangerang, 14 November 2024 – PT Pertamina (Persero) kembali memperkuat perannya dalam mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dengan memperkenalkan kurikulum Go Green dalam program Pertamina UMK Academy 2024. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM menerapkan praktik ramah lingkungan dalam bisnis mereka, sehingga dapat bersaing di pasar yang semakin menuntut keberlanjutan sekaligus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai bagian dari kurikulum Go Green, para peserta UMK Academy tidak hanya mendapatkan pengetahuan seputar penerapan prinsip ramah lingkungan, tetapi juga diberi tugas untuk mempraktikkannya langsung dalam operasional bisnis mereka. Tugas ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga pengelolaan sampah dan limbah produksi. Tak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, upaya ini juga mendorong para pelaku UMKM untuk menemukan ide-ide kreatif yang bisa meningkatkan daya saing mereka.
Baca juga: Logistik Indonesia Beralih ke Truk Listrik Fuso eCanter
Salah satu contoh nyata dari penerapan prinsip Go Green adalah Prasetyo Fajar, pemilik Jamajama Project asal Palembang. Bisnis fesyen ini mulai mengolah limbah kain menjadi produk baru yang berguna, seperti keset kaki. Kerja sama dengan Yayasan Satu Amal Indonesia dalam program pemberdayaan ibu-ibu di daerah pinggiran Palembang, menjadikan limbah kain sebagai bahan dasar pembuatan keset, yang kemudian dibeli kembali oleh Jamajama Project dan dijual ke konsumen. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga membantu ekonomi lokal dengan memberikan peluang penghasilan tambahan bagi ibu-ibu di daerah tersebut.
Selain itu, peserta lainnya juga menunjukkan inovasi dalam mengolah limbah. Uniaga, produsen cokelat dari Temanggung, mengolah kulit kakao yang selama ini menjadi limbah menjadi sabun cuci tangan cair. Nabila Art Gallery di Sidoarjo mengubah limbah PVC menjadi lampu hias aromaterapi, sementara Rumah Tamadun dari Rokan Hilir menyulap minyak jelantah menjadi produk ekonomis seperti lilin aromaterapi dan sabun mandi. Bahkan, Kelana Coffee di Lombok Timur dan Kopi Kalimantan turut mengolah limbah kopi menjadi pupuk kompos serta teh dan wedang Gaharu.
Baca juga: Tiket Green, Pilihan Cerdas untuk Wisata Berkelanjutan di Indonesia
Inovasi juga muncul dari Ronald Moreno, peserta yang menciptakan aksesoris dari kain perca dan sisa kain batik, mengedepankan produk daur ulang yang ramah lingkungan. Selain itu, banyak peserta yang mulai mengganti kemasan produk mereka dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti Berkah Krawu Indonesia yang menggunakan besek mini sebagai pengganti kertas minyak untuk kemasan makanan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada bisnis energi, tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan melibatkan UMKM dalam program Go Green, Pertamina berharap dapat mengatasi isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi udara, dan sampah, sekaligus menciptakan peluang bagi UMKM untuk lebih berinovasi dan naik kelas.
Melalui program Pertamina UMK Academy 2024, yang mengusung tagline “Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju”, Pertamina mengintegrasikan prinsip Go Green dalam setiap kurikulum pengembangan UMKM, yang meliputi Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dan membantu UMKM mengoptimalkan pemasaran untuk memenangkan pasar.
Komitmen Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) semakin memperkuat langkah-langkah menuju pembangunan berkelanjutan. Melalui program ini, Pertamina tidak hanya mendukung pengembangan UMKM, tetapi juga berperan dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.