Teknologi Pengolahan Sampah Minim Asap, Karya Kreatif dari Subang

Tangerang, 12 November 2024 – Hari Nurdiansyah, seorang Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan binaan Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Bandung Barat, telah berhasil menciptakan sebuah inovasi alat pemusnah sampah minim asap yang ramah lingkungan. Pria asal Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat ini dikenal dengan usaha pembuatan kerajinan kayu dan miniatur pesawat aeromodelling melalui brand Suddha Art & RC. Namun, keprihatinannya terhadap masalah sampah di lingkungan sekitar mendorongnya untuk menciptakan solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan.

Inovasi alat pemusnah sampah yang diciptakan Hari bermula dari permasalahan sampah di desanya. Meskipun tantangan pembuatan alat ini tidak mudah, Hari berhasil menciptakan alat pemusnah sampah dengan efisiensi yang tinggi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Alat ini menggunakan bahan baku yang mudah ditemukan, seperti drum bekas dan besi sebagai konstruksi rangka. Alat ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kompor, tungku pembakar yang terbuat dari drum bekas, dan cerobong asap.

Baca juga: Diklat 3 in 1 Solusi Kemenperin untuk Tenaga Kerja Siap Pakai

Salah satu hal yang membedakan alat ini adalah bahan bakar yang digunakan. Hari memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar, yang setelah melalui berbagai percobaan, terbukti menjadi pilihan yang paling efisien. Dengan hanya menggunakan sekitar satu liter oli bekas pada awal proses pembakaran, alat ini dapat terus beroperasi selama ada sampah yang terbakar. Suhu pembakaran yang dihasilkan mencapai 700°C, mampu memusnahkan sampah kering maupun basah dengan kapasitas hingga 3 ton per hari.

Keunggulan lain dari alat ini adalah emisi asap yang sangat minim dan tidak menimbulkan bau. Alat tersebut telah lulus uji emisi dari Laboratorium Kimia Universitas Gadjah Mada dan dinyatakan aman bagi lingkungan. Selain itu, alat ini juga memungkinkan pemilahan sampah, di mana sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan. Bahkan, asap dari proses pembakaran dapat disuling dan digunakan sebagai pupuk cair atau cairan penghilang bau. Sisa abu pembakaran juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan paving block.

Baca juga: Marketplace Digital LPEI Bantu UKM Indonesia Go Global

Inovasi Hari ini telah diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesanan alat pemusnah sampah datang dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi. Hari berharap bahwa dengan adanya alat pemusnah sampah minim asap ini, dapat menjadi solusi alternatif dalam menangani permasalahan sampah secara efektif dan ramah lingkungan. Tak hanya itu, inovasi ini juga berpotensi membuka kesempatan kerja baru di masyarakat, dengan pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti kompos, pupuk cair, dan kerajinan plastik.

Dengan dedikasi dan kreativitasnya, Hari telah membuktikan bahwa inovasi teknologi yang ramah lingkungan tidak hanya dapat mengatasi masalah sampah, tetapi juga mendukung perekonomian lokal. Harapannya, alat pemusnah sampah buatan Hari dapat terus digunakan untuk menciptakan perubahan positif di berbagai daerah.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img