Tangerang, 12 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat daya saing industri furnitur nasional dengan mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memperluas pasar produk lokal. Indonesia memiliki potensi besar dalam industri furnitur berkat ketersediaan bahan baku yang melimpah serta SDM yang kreatif dan terampil.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa Kemenperin mendukung industri furnitur melalui Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal. “Polifurneka bertujuan menyiapkan SDM yang kompeten, siap kerja, dan kreatif dalam industri furnitur,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/11).
Baca juga: Stok Beras Aman Indonesia Tak Perlu Impor 2025
Polifurneka Kendal kembali menggelar acara tahunan FurneCraft Expo di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, pada 7-10 November 2024. Mengusung tema “Bring Back Culture with Innovative Furniture,” expo ini menggabungkan tradisi furnitur dengan sentuhan inovasi modern. Dalam penyelenggaraan tahun ini, pameran tampil lebih artistik dengan hiburan dan talkshow yang menarik, hasil kolaborasi dengan Dinas Perindustrian Kota Semarang.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, expo ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi. “Kami menerapkan konsep pendidikan sistem ganda di Polifurneka Kendal, sehingga lulusan kami terampil dan siap kerja,” katanya.
Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Bambang Rudi Hartono, menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah untuk kemajuan industri lokal. “Pemerintah perlu bertransformasi menjadi pelayan masyarakat yang aktif, mendukung industri seperti furnitur, batik, kuliner, dan logam,” ujarnya.
FurneCraft Expo 2024 berhasil menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri, membuka peluang baru bagi pelaku UKM untuk memperluas pasar. Kegiatan ini juga menyediakan sesi business matching, mempertemukan produsen furnitur dengan calon pembeli potensial, serta membuka jalan bagi kerja sama bisnis.
Acara ini mendapat dukungan dari Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Exhibitor yang turut berpartisipasi antara lain Bank Indonesia, Annora Javantica, Zhyt Living, PT. Dian Adi Furni, CV. Duta Niaga Chemindo, serta hasil karya tugas akhir mahasiswa Polifurneka Kendal.
Pembantu Direktur III Polifurneka Kendal, Alfani Risman, menegaskan bahwa pameran ini adalah wadah untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, dan pengalaman bagi pelaku UKM. “FurneCraft Expo bukan hanya pameran furnitur, tapi juga platform inovasi dan kolaborasi,” katanya.
Baca juga: 2025-2029: Kemnaker Fokus pada Green Jobs di Indonesia
Gelaran ini diharapkan mampu menginspirasi para desainer, produsen, dan masyarakat luas untuk menciptakan produk yang tidak hanya fungsional dan estetis tetapi juga tetap mempertahankan identitas budaya Indonesia.