Indonesia Fokus Kembangkan Hidrogen Hijau untuk Penuhi Kebutuhan Domestik

Tangerang, 11 November 2024 – Pagi hari di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Lenteng Agung, terlihat lalu lintas yang padat. Berbagai kendaraan berdesakan menuju tujuan yang sama, yaitu tempat kerja, sekolah, dan pasar. Jalan ini menghubungkan Kota Depok dengan Ibu Kota Jakarta, menjadikannya jalur utama bagi banyak warga metropolitan. Namun, kemacetan yang terjadi setiap pagi bukan hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga mengancam lingkungan. Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa pemborosan bensin akibat kemacetan di perkotaan mencapai 2,2 juta liter per hari. Selain itu, gas buang kendaraan juga menjadi salah satu penyumbang polusi udara yang mengancam kesehatan. Indonesia fokus kembangkan hidrogen hijau untuk penuhi kebutuhan domestik.

Untuk mengatasi masalah polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, pemerintah Indonesia tengah merancang peta jalan untuk pengembangan hidrogen hijau. Hidrogen hijau adalah salah satu solusi energi terbarukan yang diproduksi melalui proses elektrolisis, yakni pemecahan air menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, atau tenaga air. Proses ini hanya menghasilkan hidrogen dan oksigen, tanpa menghasilkan emisi karbon, sehingga dianggap ramah lingkungan.

Baca juga: FUTR Targetkan Energi Terbarukan 100 MW hingga 2030

Pemerintah menargetkan agar hidrogen hijau sudah dapat diimplementasikan pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan hidrogen hijau berkat sumber daya energi terbarukan yang melimpah. Ini merupakan langkah penting untuk mengurangi jejak karbon, terutama di sektor-sektor yang sulit didekarbonisasi, seperti transportasi dan industri berat.

Dalam rangka mewujudkan ekosistem energi terbarukan, Indonesia memerlukan jaringan yang mencakup produksi, penyimpanan, distribusi, dan pemanfaatan hidrogen hijau. Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Muhamad Alhaqurahman Isa, menjelaskan bahwa peta jalan hidrogen hijau disusun dengan pendekatan berbasis permintaan (demand-driven). Proyeksi kebutuhan hidrogen pada tahun 2060 diperkirakan mencapai 9,2 juta ton untuk kebutuhan domestik, sementara produksi diperkirakan dapat mencapai 17 juta ton, sebagian di antaranya untuk ekspor.

Baca juga: Cara Cerdas Meningkatkan Visibilitas Toko UMKM di Shopee

Selain itu, pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia menjadi krusial dalam mendukung ekosistem hidrogen hijau yang efisien dan berbiaya rendah. Potensi energi terbarukan Indonesia yang melimpah, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), diprediksi dapat mendukung program hilirisasi. Hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas industri energi terbarukan domestik, seperti manufaktur panel surya, turbin angin, dan baterai penyimpanan energi. Indonesia juga memiliki cadangan mineral kritis yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yang diharapkan akan mempercepat pengembangan industri energi terbarukan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mencatat bahwa pada tahun 2060, Indonesia memproyeksikan kapasitas PLTS sebesar 115 GW dengan investasi sekitar 110,6 miliar dolar AS. Dengan kesiapan industri domestik yang baik, Indonesia berpotensi memanfaatkan sekitar 90 persen dari nilai investasi tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan menciptakan pasar PLTS yang berkelanjutan.

Dalam rangka mencapai semua tujuan tersebut, pemerintah juga diharapkan untuk memperkuat kebijakan yang mendukung pasar energi terbarukan, termasuk menciptakan mekanisme pembiayaan yang jelas dan mengakses insentif serta subsidi yang memadai. Program hilirisasi dan pengembangan energi terbarukan yang terintegrasi diharapkan dapat mendorong ketahanan energi nasional dan kemandirian teknologi energi terbarukan di Indonesia.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia siap menjadi pemain utama dalam pengembangan hidrogen hijau dan energi terbarukan, yang tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img