Tangerang, 08 November 2024 – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyatakan dukungannya atas langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan pengusaha dari China, Singapura, dan Malaysia di sektor pertanian. Menurut Budi Arie, kerja sama ini penting dalam mengarahkan pertanian Indonesia menuju industrialisasi dan hilirisasi berbasis koperasi guna meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Pertanian Indonesia perlu didukung untuk masuk ke industrialisasi dan hilirisasi berbasis koperasi,” ujar Budi Arie usai acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Inkud dan pengusaha dari tiga negara tersebut di Jakarta, Kamis (7/11). Acara ini juga dihadiri Kepala Perwakilan China Council for The Promotion of International Trade (CCPIT) di Indonesia, Li Feng, serta sejumlah pengusaha asing.
Baca juga: Ini Dampak Terpilihnya Donald Trump Bagi Ekspor
Budi Arie menambahkan, pemerintah berharap kerja sama antara Inkud dan dunia usaha dari luar negeri ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bersama. “Kita negara terbuka untuk melakukan banyak kerja sama dengan negara lain yang diharapkan membawa kemajuan bersama,” tambahnya.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mendorong kerja sama antara koperasi di Indonesia dengan perusahaan asing dalam mengembangkan sektor industri. Menurut Ferry, Inkud saat ini terlibat dalam berbagai sektor, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. “KemenKop mendorong koperasi tidak hanya memproduksi bahan baku, tetapi juga terlibat dalam kegiatan industri agar menjadi badan usaha besar,” ujarnya.
Ketua Umum Inkud, Portasius Nggedi, mengungkapkan bahwa salah satu mitra Inkud dari Kadin China di Indonesia memberikan donasi peralatan senilai US$1,7 juta untuk program pemerintah “Makan Bergizi Gratis”. Selain itu, Shenyang Agricultural University juga membantu dengan membangun laboratorium di bidang pertanian dan perkebunan.
Portasius berharap bantuan ini dapat mempercepat program pemerintah dan mendukung kebutuhan petani. Selain itu, Inkud menjalin kerja sama dengan pengusaha Singapura untuk pembangunan pabrik minyak sawit mentah (CPO) serta sektor hilirnya, yaitu refinery. “Kami bekerja dari hulu hingga hilir bersama pengusaha Singapura,” ujar Portasius.
Ke depan, direncanakan akan dibangun lima pabrik CPO di berbagai daerah, salah satunya di Jambi. “Para pengusaha akan bertemu langsung dengan petani sawit di Jambi, sehingga para petani menjadi subjek dalam ekosistem dari hulu ke hilir ini,” jelasnya.
Baca juga: BP Investasi Danantara Menunggu Presiden Prabowo Subianto
Melalui kerja sama ini, Inkud dan mitra asing diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri berbasis koperasi yang lebih kompetitif serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.