Tangerang, 07 November 2024 – Menteri Perindustrian mengungkapkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan di atas 8 persen. Program-program tersebut, yang dinamakan sebagai program Quick Wins, bertujuan untuk mempercepat proses revitalisasi sektor industri dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Dalam rapat koordinasi terbatas yang diselenggarakan pada Minggu (3/11) di Jakarta, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan beberapa langkah strategis, di antaranya pemindahan akses pelabuhan impor ke Indonesia Timur, pengusulan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri, serta pemberian kredit revitalisasi untuk industri padat karya.
Baca juga: Daya Beli Meningkat, Deflasi Lima Bulan Berakhir di Oktober
Salah satu program unggulan adalah pemindahan jalur masuk produk impor ke wilayah Indonesia Timur. Menperin menjelaskan bahwa pemindahan pelabuhan impor ini akan mencakup sejumlah komoditas seperti elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional. Langkah ini diambil untuk mengatasi serbuan barang impor ilegal dan murah yang merugikan industri dalam negeri. Pelabuhan di Sorong, Bitung, dan Kupang dipilih sebagai pintu gerbang baru untuk komoditas-komoditas tersebut.
Program selanjutnya adalah inisiasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri. RPP ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur yang selama ini menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia. Dalam aturan ini, beberapa subsektor industri akan mendapatkan subsidi gas bumi, yang diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing industri nasional. Menperin menegaskan bahwa sektor manufaktur Indonesia perlu mendapatkan perhatian lebih agar dapat berkembang secara optimal tanpa ada subsektor yang tertinggal.
Untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, pemerintah juga menyediakan kredit revitalisasi industri padat karya. Program ini diharapkan dapat mendorong sektor usaha yang menyerap banyak tenaga kerja untuk mempercepat ekspansi dan meningkatkan produktivitas mereka. Kredit ini akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, salah satunya adalah industri tekstil dan garmen.
Menperin juga menyampaikan beberapa program lain yang mendukung ketahanan dan pengembangan sektor industri, seperti pengembangan SDM industri, standardisasi industri, dan penerapan industri hijau. Selain itu, program penguatan ketahanan industri dan perwilayahan industri juga akan dilaksanakan guna mendukung penyebaran industri secara merata di seluruh Indonesia.
Baca juga: Indonesia Jadi Pemimpin Pipa Seamless di Asia Tenggara
Program-program ini menunjukkan komitmen Kemenperin dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan hal ini, Kemenperin akan terus berkolaborasi dengan kementerian terkait dan melibatkan sektor swasta untuk memastikan implementasi kebijakan dapat berjalan efektif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen dan memperkuat daya saing industri dalam negeri.