Tangerang, 07 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Dengan potensi pasar yang besar dan tenaga kerja terampil, Kemenperin yakin industri kreatif dapat berdaya saing hingga kancah global. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya inovasi produk sebagai kunci keberhasilan industri ini.
Baca juga: Industri F&B dan Sports Menguat, AIMS Berinovasi
“Pelaku industri kreatif dalam negeri harus mampu menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif,” ungkap Menteri Agus dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (6/11). Ia menambahkan, selain berdaya saing tinggi, sektor ini memiliki peran strategis dalam mendukung ekonomi inklusif serta penciptaan lapangan kerja, terutama SDM Kreatif bagi generasi muda.
Pada tahun 2023, kontribusi nilai tambah industri kreatif mencapai Rp1.414,8 triliun, naik 10,5% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1.280,42 triliun. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menyebut bahwa sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 24,3 juta orang. “Potensi ini harus terus dikembangkan agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Kemenperin melalui Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, bekerja sama dengan Organization of African Caribbean and Pacific States (OACPS), The Indonesian Aid, dan Kementerian Luar Negeri, menggelar pelatihan industri kreatif di Bali pada 4-8 November 2024. Pelatihan ini diikuti oleh 48 peserta dari negara-negara anggota OACPS yang terdiri dari pembuat kebijakan, administrator, dan regulator di sektor ekonomi kreatif.
Kepala BDI Denpasar, Arga Mahendra, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta membangun kolaborasi dalam bidang ekonomi kreatif. “Kami berharap para peserta dapat menerapkan pengalaman ini dan membawa dampak positif bagi industri kreatif di negara mereka,” tutur Arga.
Sekretaris Jenderal OACPS, Georges Rebelo Pinto Chikoti, mengapresiasi inisiatif ini dan melihat industri kreatif sebagai sektor potensial untuk mendorong ekonomi di wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik. Kolaborasi ini, menurutnya, mencerminkan komitmen OACPS untuk memperkuat hubungan kerja sama Selatan-Selatan.
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi, turut mendukung kegiatan pelatihan ini. “Harapannya, kegiatan ini bisa rutin dan berkelanjutan, terutama setelah kerja sama serupa dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada 2021-2023,” ujar Andri.
Baca juga: UKM Bisa Ekspor: Solusi Kemendag untuk Tingkatkan Ekspor
Melalui inisiatif ini, Kementerian Perindustrian optimistis pengembangan SDM kompeten dapat memperkuat daya saing produk kreatif Indonesia, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di pasar internasional.