Tangerang, 07 November 2024 – Semakin meningkatnya kesadaran global akan pentingnya menjaga keadilan lingkungan, penggunaan kantong plastik menjadi salah satu masalah utama yang harus dihadapi. Plastik, meskipun harganya murah dan praktis, memberikan dampak lingkungan yang serius, terutama dalam bentuk sampah plastik yang sulit terurai. Sebagai upaya mengurangi dampak negatif tersebut, penggunaan tas belanja kain atau reusable bag menjadi solusi yang semakin digalakkan. Namun, meskipun ada peningkatan penggunaan tas kain, masih banyak tantangan dalam memanfaatkan tas tersebut secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Pada tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa terdapat 41 daerah di Indonesia yang mulai membatasi penggunaan kantong plastik. Ini disebabkan oleh harga kantong plastik yang sangat murah, hanya berkisar Rp 200 hingga Rp 500, sehingga masyarakat masih lebih memilih membeli plastik daripada menggunakan tas kain. Namun, tas belanja kain, atau reusable bag, memiliki banyak keunggulan. Selain lebih ramah lingkungan, tas ini juga lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kantong plastik yang mudah robek. Selain itu, desain tas kain yang lebih menarik menjadi nilai tambah bagi penggunanya.
Baca juga: Inovasi Digital SPE Solution untuk Kebutuhan Bisnis UMKM
Untuk mengatasi tantangan ini, Bilik Hijau hadir sebagai solusi kreatif yang mendukung penggunaan tas belanja ramah lingkungan. Bilik Hijau adalah pusat yang menyediakan tas belanja kain yang dapat diambil dan digunakan oleh masyarakat yang lupa membawa tas belanja sendiri atau bagi mereka yang belum memiliki tas belanja ramah lingkungan. Bilik Hijau juga berfungsi sebagai tempat pengumpulan tas belanja dari masyarakat yang ingin menyumbangkannya untuk didistribusikan kembali kepada orang lain.
Konsep Bilik Hijau tidak hanya memfasilitasi masyarakat dalam mengakses tas belanja yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung siklus penggunaan tas yang lebih luas dan berkelanjutan. Masyarakat dapat meminjam tas belanja di Bilik Hijau dan didorong untuk mengembalikannya setelah digunakan, sehingga tas tersebut dapat digunakan kembali oleh orang lain. Hal ini mendorong pola pikir berbagi dan pemanfaatan tas yang sudah ada tanpa perlu membeli tas baru setiap kali berbelanja.
Baca juga: Peluang Besar UMKM Kaltim di Pasar Dunia Melalui Export Center
Bilik Hijau juga berperan penting dalam mengurangi penumpukan sampah plastik. Pada tahun 2021, Indonesia tercatat menghasilkan 11,6 juta ton sampah plastik, yang sebagian besar sulit terurai dan menambah beban pencemaran lingkungan. Bilik Hijau hadir dengan tujuan untuk meminimalisasi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan memberi alternatif bagi masyarakat untuk beralih ke tas belanja yang lebih ramah lingkungan.
Selain manfaatnya untuk lingkungan, inisiatif Bilik Hijau ini juga memberikan dampak sosial yang positif. Dengan adanya Bilik Hijau, masyarakat lebih mudah untuk berkontribusi dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan merasa terlibat dalam upaya melindungi bumi. Selain itu, program ini juga dapat mempererat ikatan sosial dan memperkuat kepedulian terhadap lingkungan di tingkat komunitas.
Bilik Hijau, dengan slogan “Dari dan Untuk Kami,” mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengurangan sampah plastik. Dengan menempatkan bilik ini di berbagai lokasi, seperti pusat perbelanjaan, pasar, dan minimarket, diharapkan akan semakin banyak orang yang termotivasi untuk beralih ke kebiasaan belanja yang lebih ramah lingkungan.
Inisiatif seperti Bilik Hijau ini adalah langkah penting dalam menuju kehidupan yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan tas belanja kain secara lebih efektif dan berkelanjutan, kita tidak hanya mengurangi dampak negatif dari penggunaan plastik, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi untuk generasi mendatang.