Tangerang, 06 November 2024 – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan tiga program kerja utama Kementerian Perdagangan sebagai bagian dari Program Quick Wins di bidang perekonomian. Ketiga program tersebut adalah Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi (UKM BISA) Ekspor. Program-program ini diharapkan menjadi strategi cepat untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Baca juga: Sertifikat Halal Kini Wajib bagi Usaha Mikro
Setelah Rapat Koordinasi Program Quick Wins yang diadakan pada Minggu (3/11) di Jakarta, Mendag Budi menjelaskan bahwa tiga fokus ini akan mendukung stabilitas ekonomi dan daya saing produk Indonesia di dalam maupun luar negeri. “Ketiga program kerja ini menjadi sumbangsih Kementerian Perdagangan dalam penyusunan Program Quick Wins di bidang perekonomian,” ungkap Budi.
Dalam program Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan menargetkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada tahun 2024 untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang lokal. Selain itu, Mendag Budi juga menegaskan perlunya penyelesaian Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap produk nilon dari Tiongkok, Thailand, dan Taiwan, serta Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) pada produk pakaian jadi. Langkah ini ditujukan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak adil.
Selain itu, Kemendag akan melakukan pengawasan ketat terhadap 40 jenis produk serta memantau distribusi barang selama momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Program ini bertujuan memastikan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan menjaga hak konsumen.
Dalam upaya memperluas pasar ekspor, Mendag Budi menargetkan penyelesaian tiga perundingan perdagangan bilateral dengan Kanada, Eurasia, dan Peru. “Ketiga perundingan tersebut telah mencapai kemajuan signifikan dan ditargetkan dapat mencapai substansi akhir dalam waktu dekat,” tambah Budi. Selain itu, Kementerian juga mempercepat perundingan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa guna meningkatkan daya saing produk ekspor nasional.
Program UKM BISA Ekspor memiliki lima target utama, termasuk pengembangan ekosistem ekspor UKM dan pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa. Mendag Budi menjelaskan, “Penguatan ekosistem UKM ekspor diperlukan untuk mendorong kontribusi ekspor UKM secara lebih terukur.” Target lainnya mencakup pembinaan 100 UKM ekspor, pelatihan ekspor untuk 600 UKM, dan optimalisasi peran perwakilan perdagangan dengan target transaksi hingga USD 55 juta.
Mendag Budi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan agar program-program ini berjalan optimal. “Kolaborasi para pemangku kepentingan dan jajaran Kemendag penting untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Baca juga: Inovasi Daur Ulang: Gelas Plastik Bekas Disulap Jadi Tas Bernilai Tinggi
Dengan implementasi program-program ini, diharapkan Kementerian Perdagangan dapat membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.