Proses Pengolahan Rumput Laut dari NTT sebelum ke China & Nigeria

Getimedia.id – Nusa Tenggara Timur, Proses Pengolahan Rumput Laut dari NTT sebelum ke China & Nigeria Perusahaan pengolahan rumput laut, PT Algae Sumba Timur Lestari, menjadi sorotan atas kesuksesannya dalam meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar ekspor. Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa perjuangan dan semangat keras dapat membawa kesuksesan yang luar biasa bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga : Perjuangan seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses berbisnis di Batik Tulis

Proses Pengolahan Rumput Laut dari NTT sebelum ke China & Nigeria, didirikan pada tahun 2009, PT Algae Sumba Timur Lestari adalah salah satu pemain utama dalam industri pengolahan rumput laut di wilayah NTT. Selama lebih dari satu dekade, perusahaan ini telah mengalami pertumbuhan spektakuler dalam kapasitas produksinya. Pada tahun 2009, mereka hanya mampu mengolah sekitar 250 gram material per hari. Namun, berkat dedikasi dan kerja keras, kapasitas produksi mereka sekarang telah melonjak menjadi 900 kg per hari. Ini merupakan bukti nyata bahwa ketekunan dan komitmen dapat menghasilkan prestasi luar biasa.

Proses produksi rumput laut di PT Algae Sumba Timur Lestari melibatkan dua jenis bahan baku, yaitu romaterial kotonis dan romaterial spinosum. Melalui proses yang cermat, bahan baku ini diolah menjadi barang setengah jadi dengan nilai tambah yang tinggi. Produk mereka memenuhi standar ketat, termasuk kadar air maksimum 38% dan tingkat kekotoran maksimum 2%. Produk yang tidak memenuhi standar ini tidak diterima, mendorong tim produksi untuk menjaga kualitas produk dengan sangat baik.

Salah satu prestasi luar biasa PT Algae Sumba Timur Lestari adalah berhasil mengekspor produk mereka. Awalnya, produk mereka hanya dijual di Surabaya dan Makassar. Namun, perusahaan ini kemudian berhasil mengekspor produk rumput lautnya, membuka peluang bisnis yang lebih luas. Meskipun pada awalnya produk mereka dikirim ke China, biaya transportasi yang tinggi memaksa mereka mencari pasar ekspor yang lebih efisien.

Salma Suzuki, seorang pengumpul rumput laut di perusahaan ini, berbicara tentang perjalanan bisnis bersama teman-temannya. Mereka menghadapi beberapa kendala, terutama masalah sinyal jaringan internet yang buruk saat menjual produk secara online. Namun, semangat dan komitmen mereka membantu mereka mengatasi rintangan ini. Bahkan, mereka menggunakan Google Translate untuk berkomunikasi dengan pelanggan internasional melalui platform seperti Alibaba.

Keberhasilan PT Algae Sumba Timur Lestari tidak hanya berkat dedikasi timnya sendiri, tetapi juga bimbingan dari pihak berwenang dan pelatihan yang mereka terima. Mereka telah mengumpulkan pengetahuan berharga dari Bakti Kominfo dan Ekspor Hub, yang telah membantu mereka meningkatkan bisnis mereka.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img