Evolusi Digital UMKM Menyentuh Lebih dari Sekadar Pergeseran ke Arena Online

getimedia.id – Jakarta, Evolusi Digital UMKM Menyentuh Lebih dari Sekadar Pergeseran ke Arena Online, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki telah menegaskan bahwa transformasi digital bagi UMKM tidak sekadar merujuk pada peralihan dari dunia offline ke ranah online. Transformasi ini mengandung makna yang jauh lebih dalam, yaitu tentang menciptakan produk-produk yang tak hanya memiliki daya saing, tetapi juga terus berinovasi serta mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam proses bisnis mereka. 

Baca Juga : Daya Saing UMKM Sulawesi Tenggara di Tengah Pandemi

Teten menekankan bahwa evolusi dalam sektor UMKM harus menjadi katalisator perkembangan yang lebih besar. Produk yang dihasilkan harus memiliki kapabilitas untuk bersaing di pasar, melahirkan generasi pengusaha muda yang terampil dalam memanfaatkan teknologi, mengadopsi model bisnis inovatif yang relevan, dan yang lebih penting lagi, tidak hanya menjadi pesaing bagi pedagang konvensional yang sudah ada.

Dengan tegas, Teten menyatakan, “Jangan terjebak dalam pola investasi yang hanya memodernisasi model bisnis lama ke dalam model bisnis baru.” Pernyataan ini dia sampaikan dalam acara Indonesia Digital MeetUp (IDM) 2023 yang digelar dalam Festival Wirausaha Mudah di Gedung Smesco, Jakarta, pada Kamis (5/10). 

Teten juga menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang aktif berusaha untuk mendorong transformasi digital yang tidak hanya memperkuat sektor bisnis di hulu, tetapi juga di hilir. Teten menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar tentang berjualan secara online. 

Evolusi Digital UMKM Menyentuh Lebih dari Sekadar Pergeseran ke Arena Online, Ia menggunakan kasus Tanah Abang sebagai ilustrasi, di mana meskipun para pelaku usaha sudah beralih ke model penjualan online, permintaan atas produk mereka tetap terbilang rendah. Ini menjadi indikasi bahwa berpindah ke ranah digital saja tidak cukup untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh UMKM. 

Menurut Teten, meskipun 22,1 juta UMKM telah memulai perjalanan digital, namun proses transformasi ini masih belum memiliki arah yang jelas dan masih terlalu berfokus pada sektor hilir. Namun, di sektor industri hulu, seperti manufaktur, perkebunan, perikanan, dan kelautan, adopsi transformasi digital masih sangat minim. 

Teten menarik perbandingan dengan China yang telah mencapai sukses besar dalam mengimplementasikan transformasi digital dengan kontribusi ekonomi digital mencapai 41,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).  Sementara Amerika Serikat, yang pertama kali memasuki ranah digital pada tahun 1990-an melalui perusahaan-perusahaan seperti Microsoft dan Silicon Valley, hanya memiliki kontribusi ekonomi digital sebesar 10,3% dari PDB, jauh lebih kecil dibandingkan dengan China. 

Teten juga mencermati langkah-langkah yang harus diambil untuk mendukung transformasi digital yang lebih efektif, termasuk pengaturan platform e-commerce, pengembangan model bisnis jangka panjang, dan pengetatan terhadap barang-barang impor yang dijual secara online guna mendukung produsen lokal.

Teten juga menggarisbawahi potensi besar yang dimiliki Indonesia dan negara-negara ASEAN dalam sektor ekonomi biru dan hijau, termasuk rempah-rempah, rumput laut, udang, kopi, karet, dan sumber daya alam lainnya. Namun, sektor-sektor ini masih memerlukan integrasi teknologi digital yang lebih kuat serta pemanfaatan data besar (big data) untuk menghubungkan produsen dengan pasar.

Untuk mencapai target pendapatan per kapita yang lebih tinggi dan menghindari jebakan pendapatan menengah, Teten menekankan pentingnya mendukung entrepreneur digital yang memiliki daya saing global. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan langkah-langkah untuk memodernisasi UMKM dengan mengembangkan produk hulu, seperti produk rumput laut setengah jadi.

Indonesia Digital MeetUp (IDM) 2023, yang diadakan di Gedung Smesco Indonesia pada 5-6 Oktober 2023, merupakan wadah yang menyediakan solusi-solusi digital bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnis mereka. Acara ini bertujuan untuk mendukung target pencapaian rasio 4% jumlah wirausahawan pada tahun 2024 dan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. IDM 2023 memamerkan berbagai perusahaan yang menawarkan berbagai jenis layanan, termasuk perizinan, produksi, logistik, pemasaran, platform SAAS, dan pembiayaan.

Sumber: rm.id

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img