getimedia.id – Jakarta, Teknologi dan SDM Jadi Kunci mengembangkan Bisnis Jasa, dibandingkan dengan bermain layang-layang, seperti yang diungkapkan oleh Theodore Permadi Rachmat, seorang pengusaha sukses yang juga dikenal sebagai pendiri Triputra Group dan mantan pemimpin Grup Astra.Â
Baca Juga: Mahasiswa KKN UAD Dukung Pemasaran Produk UMKMÂ
Dalam perumpamaan ini, layang-layang harus diterbangkan di tempat yang memiliki angin kencang. Hanya dengan beberapa tarikan, layang-layang bisa menjulang tinggi ke angkasa, Teknologi dan SDM Jadi Kunci mengembangkan Bisnis Jasa.Â
Sebaliknya, nyaris mustahil untuk menerbangkan layang-layang di tempat yang tidak ada angin. Pandangan ini mencerminkan pentingnya faktor lingkungan dan kondisi eksternal dalam mengelola bisnis. Jika kondisi eksternal tidak mendukung, bisnis akan kesulitan tumbuh dan berkembang.
Pemikiran ini juga diakui oleh Handy Widiya, Deputi Direktur Anteraja, sebuah perusahaan jasa pengiriman barang online. Menurut Handy, menjalankan bisnis tanpa adanya “angin” atau faktor pendukung yang baik adalah mungkin, namun akan sangat sulit mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, penting untuk dapat memahami dan mengidentifikasi “angin” yang tepat dalam bisnis agar bisnis kita dapat tumbuh dan berkembang.
Namun, tidak ada teori yang bisa memberikan jawaban pasti tentang cara memahami dan mengikuti arah “angin” dalam bisnis. Setiap bisnis unik, dan setiap situasi bisnis memiliki dinamika sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis untuk terus mempelajari tren dan pola bisnis saat ini serta menganalisis perkembangan bisnis di masa mendatang.
Salah satu contoh konkret dalam mengikuti “angin” bisnis adalah peluang yang ditawarkan oleh pertumbuhan e-commerce dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Handy mencatat bahwa bisnis perdagangan elektronik akan terus tumbuh pesat, dan ini menciptakan peluang di sektor pengiriman logistik barang online. Namun, sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi.
Tantangan utama dalam bisnis jasa pengiriman logistik, seperti yang Handy sebutkan, berasal dari kondisi geografis dan infrastruktur fisik. Hal ini membuat biaya logistik menjadi tidak efisien, dan dalam persaingan yang ketat, bisnis ini memerlukan tarif yang kompetitif. Selain itu, kualitas layanan, terutama dalam hal kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman, juga harus dijaga untuk memuaskan pelanggan.
SUMBER: https://www.jurnal.id/.