Tangerang, 03 Juni 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja, dan mampu bersaing di pasar global. Melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, Kemenperin memainkan peran strategis dalam penguatan daya saing industri nasional.
Saat ini, Kemenperin mengelola 11 politeknik, 2 akademi komunitas, 9 SMK, dan 7 balai diklat industri (BDI) yang tersebar di 11 provinsi. Lebih dari 90 persen lulusannya telah terserap di dunia industri, sedangkan sisanya menjadi wirausaha atau melanjutkan pendidikan tinggi.
Baca juga: Harga Bahan Baku Naik Pengaruhi Industri Manufaktur Indonesia
“Pendidikan vokasi menekankan praktik kerja yang lebih besar daripada teori, sehingga lulusannya langsung siap bekerja di sektor industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu wilayah yang merasakan manfaat dari keberadaan unit pendidikan vokasi ini. Di provinsi ini terdapat Politeknik ATI Padang, SMK-SMTI Padang, SMK-SMAK Padang, dan BDI Padang yang secara aktif menggelar pelatihan 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat menjadi 76,43 pada tahun 2024. Pendidikan menjadi salah satu pendorong utama peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Apresiasi terhadap sistem vokasi Kemenperin juga datang dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat kunjungan kerjanya ke Politeknik ATI dan BDI Padang. Ia menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi dalam membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pekerja migran profesional.
“Kami melihat potensi besar lulusan pendidikan vokasi Kemenperin tidak hanya bekerja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Apalagi saat ini tersedia lebih dari 1,7 juta job order global,” kata Karding.
Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, menambahkan bahwa Politeknik ATI Padang memiliki spesialisasi di bidang agro dan kelapa sawit serta tengah menjalin kerja sama internasional dengan Pemerintah Karibia. Di sisi lain, BDI Padang telah melatih lebih dari 14.000 peserta selama lima tahun terakhir dengan spesialisasi di bidang pangan, farmasi, tekstil, dan aneka industri lainnya.
Baca juga: Kemenperin Dorong UMKM Makanan dan Minuman Naik Kelas
BPSDMI juga siap menjalin kerja sama dengan Kementerian P2MI dalam program pelatihan pra-penempatan, sertifikasi, serta re-skilling dan up-skilling bagi pekerja migran yang kembali ke tanah air.
“Pekerja migran adalah duta bangsa. Mempersiapkan mereka dengan kompetensi unggul adalah bentuk investasi strategis untuk citra Indonesia di mata dunia,” tutup Masrokhan.