KEM PPKF 2026 Perkuat SDM dan Investasi Nasional

Tangerang, 2 Juni 2025 – Di tengah ketegangan geopolitik dan ekonomi global yang terus meningkat, Pemerintah Indonesia resmi menyampaikan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2026 dalam Rapat Paripurna DPR RI. Dokumen ini menjadi dasar awal dalam penyusunan RAPBN 2026, dan menjadi langkah awal strategi fiskal Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

KEM PPKF 2026 disusun dengan penuh kehati-hatian namun tetap mengusung optimisme. Pemerintah menyoroti pentingnya kedaulatan ekonomi, ketahanan sektor strategis, dan penguatan sumber daya manusia sebagai kunci untuk menjawab tantangan global yang kian kompleks. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kebijakan fiskal diarahkan untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global, sekaligus mendorong percepatan pencapaian Visi Indonesia Maju 2045.

“Ketahanan pangan, energi, dan kualitas SDM menjadi prioritas. Di tengah tekanan global, Indonesia harus tampil sebagai negara yang tangguh dan mandiri,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Industri Alat Musik Olahraga dan Mainan Anak Siap Ekspor

“Kedaulatan ekonomi harus diperkuat di tengah gejolak global. Indonesia harus mandiri dalam pangan, energi, dan kualitas sumber daya manusia,” ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di DPR.

Hingga April 2025, kinerja APBN tetap positif dengan surplus Rp4,3 triliun dan pendapatan negara Rp810,5 triliun. Pemerintah tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2%–5,8% pada 2026, meski IMF merevisi proyeksi global turun ke 3,0%.

Pemerintah juga menyiapkan arah kebijakan fiskal yang ekspansif namun tetap terukur, dengan target defisit sebesar 2,48%–2,53% dari PDB. Fokus anggaran diarahkan pada sektor prioritas, seperti program makan bergizi gratis, pendidikan vokasional, layanan kesehatan, pemberdayaan desa dan UMKM, serta pertahanan negara.

Baca juga: Industri Perikanan Nasional Siap Kuasai Pasar Dalam Negeri

Melalui KEM PPKF 2026, Pemerintah menegaskan bahwa APBN bukan hanya alat pengelolaan keuangan negara, tetapi juga motor penggerak pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Fokusnya tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan hasil pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dengan proyeksi makro yang realistis, strategi fiskal yang adaptif, serta komitmen terhadap reformasi struktural, Pemerintah optimis bahwa Indonesia akan terus melangkah maju, menjaga stabilitas di tengah gejolak global, dan menciptakan fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img