Tangerang, 27 Mei 2025 -Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia kini berada di tengah perubahan zaman yang sangat dinamis. Mereka menghadapi tantangan dan peluang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Arus digitalisasi, keterbukaan pasar, serta meningkatnya minat terhadap produk lokal memberi kesempatan bagi UKM untuk naik kelas dan menembus pasar global.
Namun, untuk benar-benar bersaing di tingkat internasional, UKM tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi, inovasi, dan akselerasi menjadi kata kunci penting dalam menghadapi era ekonomi digital dan globalisasi.
Baca juga: UKM Wajib Coba: Model Bisnis Canvas untuk UKM
Kolaborasi sebagai Fondasi Pertumbuhan
Kolaborasi antarpelaku usaha dan lintas sektor menjadi kunci strategis dalam memperluas jejaring dan memperkuat posisi UKM. Banyak UKM masa kini yang telah menggandeng komunitas kreatif, akademisi, hingga korporasi besar dalam rangka pengembangan produk dan distribusi.
Contohnya, pelaku UKM fesyen di Bandung yang menjalin kerja sama dengan desainer muda dan platform e-commerce untuk mengembangkan produk dengan konsep “local pride” yang diminati pasar mancanegara. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga menambah nilai jual dari produk itu sendiri.
Pemerintah juga turut mendorong kolaborasi melalui program kemitraan UKM dengan industri besar serta sinergi dengan perguruan tinggi dalam riset dan inovasi produk. Ini menjadi jalan tengah antara pengalaman bisnis UKM dan kekuatan teknologi serta pengetahuan dari mitra-mitra strategis.
Inovasi: Kunci Bertahan dan Tumbuh
UKM yang mampu berinovasi adalah mereka yang bisa bertahan dalam tekanan pasar dan bahkan melesat ke depan. Inovasi tidak selalu berarti teknologi tinggi. Bagi UKM, inovasi bisa bermakna sederhana namun berdampak besar, seperti mengemas produk dengan desain yang lebih menarik, menciptakan layanan berbasis digital, atau memanfaatkan media sosial untuk membangun merek.
UKM kuliner di Yogyakarta, misalnya, kini banyak yang menerapkan inovasi digital seperti pemesanan daring, pembayaran nontunai, hingga promosi berbasis konten visual di TikTok atau Instagram. Inovasi ini membawa angin segar, mempercepat adaptasi pasar, dan memperluas jangkauan konsumen.
Dalam era pascapandemi, konsumen semakin menuntut kecepatan, kemudahan, dan pengalaman personal. Oleh karena itu, pelaku UKM perlu terus memperbarui cara pandang dan pendekatan terhadap pasar, agar tidak tertinggal dari kompetitor global.
Akselerasi Menuju Global
Agar UKM tidak hanya besar di dalam negeri, diperlukan akselerasi menuju pasar ekspor. Pemerintah telah membuka banyak jalur ekspor bagi produk UKM, termasuk melalui program digitalisasi ekspor, promosi dagang virtual, serta kerja sama dengan agregator ekspor.
Namun, kesiapan internal UKM juga harus ditingkatkan. Mulai dari standarisasi produk, sertifikasi, pengemasan sesuai standar internasional, hingga kemampuan komunikasi dalam bahasa asing.
Platform seperti Alibaba.com, menjadi pintu masuk strategis bagi UKM yang ingin menjangkau pembeli luar negeri. Di sisi lain, keterlibatan UKM dalam pameran internasional, baik fisik maupun digital, terus didorong agar pelaku usaha lebih percaya diri dalam menawarkan produknya di pasar global.
UKM Indonesia hari ini berada di persimpangan penting. Dengan semangat kolaborasi, dorongan inovasi, dan keberanian menembus pasar global, UKM menjadi penggerak ekonomi lokal. Lebih dari itu, UKM juga berperan sebagai aktor penting dalam peta perdagangan dunia.
Ke depan, dukungan ekosistem yang inklusif serta kebijakan yang berpihak akan semakin menentukan arah dan kecepatan UKM Indonesia dalam menggapai pasar global. Namun, sejauh apa pun jalannya, semua dimulai dari langkah berani para pelaku UKM untuk terus bergerak dan tumbuh bersama.