Tangerang 26 Mei 2025 – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso Dorong digitalisasi toko kelontong di era belanja online guna bertahan di tengah perubahan pola belanja masyarakat. Hal ini disampaikan Budi dalam kuliah umum di Auditorium FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (23/5/2025).
Menurut Budi, banyak toko ritel konvensional hingga modern mengalami penurunan omzet bahkan tutup karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. “Kalau dikelola secara tradisional ya enggak jalan-jalan, karena pemiliknya tidak bisa mengontrol dari sistem,” ujarnya.
Baca juga: Digitalisasi Sertifikat Mutu Dukung Ekspor Perikanan
Ia mencontohkan dua jaringan toko retail raksasa yang sukses berkat manajemen modern dan pemanfaatan teknologi. Budi menyebut saat ini konsumen lebih memilih berbelanja di toko kelontong atau minimarket terdekat untuk kebutuhan harian. Namun, jika tidak memberikan pengalaman belanja yang nyaman, masyarakat kini lebih memilih berbelanja secara daring.
Menanggapi hal ini, Budi menegaskan pentingnya transformasi digital untuk toko kelontong agar bisa bersaing dengan platform e-commerce. “Kami sudah kerja sama dengan UGM, programnya nanti kalau mahasiswa KKN itu bisa membantu digitalisasi pelaku usaha, salah satunya toko kelontong,” jelasnya.
Tak hanya itu, Budi juga mengajak mahasiswa untuk turut mengambil peran sebagai agregator ekspor. Ia menilai potensi ekspor Indonesia sangat besar, terutama dari sektor UMKM yang tersebar di berbagai daerah.
Baca juga: Sarung Tangan Made in Indonesia Ekspor ke Amerika Serikat
“Ekspor merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal pertama 2025. Dalam periode Januari-Maret, ekspor kita tumbuh 7,6 persen, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya 2,29 persen,” papar Budi.
Di tengah tensi perang dagang global, Mendag menekankan pentingnya perluasan pasar baru dan penguatan peran UMKM untuk menjaga kinerja ekspor nasional.
Langkah kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dinilai penting untuk menjawab tantangan ekonomi digital sekaligus memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.