Membedah Tantangan Logistik Ekspor bagi UKM Pemula

Tangerang 23 Mei 2025 – Upaya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia untuk menembus pasar ekspor masih dihadapkan pada tantangan logistik yang kompleks. Di tengah semangat go global yang digaungkan pemerintah dan berbagai pihak, hambatan logistik tetap menjadi batu sandungan utama bagi UKM pemula yang ingin menjual produknya ke luar negeri.

Salah satu kendala utama adalah minimnya pemahaman pelaku UKM terhadap proses rantai pasok ekspor. Mulai dari pemilihan jalur pengiriman, pengurusan dokumen ekspor, hingga perhitungan biaya logistik internasional seringkali menjadi beban tersendiri. Hal ini diperparah oleh ketidakterjangkauannya layanan logistik skala besar bagi usaha kecil.

“Masih banyak pelaku UKM yang belum memahami bahwa aspek seperti pengemasan, perizinan, dan proses kepabeanan harus memenuhi standar internasional. Jika salah satu tahapan ini tidak dipenuhi dengan benar, risiko keterlambatan pengiriman hingga penolakan barang di negara tujuan bisa terjadi.” ujar Taufik Arie Sandy, praktisi logistik yang kerap mendampingi pelaku UKM dalam kegaiatan ekspor.

Baca Juga : Pengaruh AI terhadap Perkembangan UKM yang Ingin Ekspor: Peluang Baru di Era Digital

Tantangan lainnya adalah keterbatasan akses terhadap penyedia jasa logistik terpercaya. Banyak pelaku UKM belum memiliki mitra pengiriman yang dapat menjangkau pasar internasional secara efisien dan terjangkau. Kondisi ini membuat biaya pengiriman kerap membengkak dan berdampak pada daya saing harga produk ekspor UKM.

Teknologi dan digitalisasi sebenarnya bisa menjadi solusi. Saat ini mulai banyak platform logistik digital yang menyediakan layanan ekspor dengan sistem terintegrasi, mulai dari pelacakan pengiriman, kalkulasi tarif real-time, hingga layanan konsolidasi untuk menekan biaya. Namun sayangnya, tingkat adopsi teknologi ini masih rendah di kalangan UKM.

Pemerintah pun terus mendorong transformasi digital dan kolaborasi antar pelaku logistik dengan UKM. Melalui program seperti Satu Ekspor, pelaku UKM dibantu mengakses pelatihan dan pendampingan terkait logistik internasional, termasuk pemahaman Incoterms dan manajemen risiko ekspor.

“Logistik tidak hanya sebatas proses pengiriman barang, tetapi mencakup pengelolaan keseluruhan rantai pasok secara efisien agar UKM mampu bersaing di pasar internasional.” tambah Taufik.

Ke depan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. UKM membutuhkan dukungan dari penyedia logistik, pemerintah, hingga ekosistem digital agar mampu menembus hambatan logistik yang selama ini menghalangi mereka untuk ekspor.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img