Tangerang, 24 Mei 2025 – Dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) industri nasional di kancah global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguasaan bahasa asing di kalangan pelajar vokasi. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menjalin kerja sama strategis dengan mitra luar negeri, khususnya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), untuk menghadirkan pelatihan bahasa Mandarin secara intensif.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari penguatan hubungan diplomatik Indonesia-RRT yang telah berlangsung selama 75 tahun. “Kami sedang fokus pada pengembangan teknologi dan SDM sebagai penggerak ekonomi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya di Jakarta.
Baca juga: Dampak Positif Indonesia Gabung BRICS untuk IKM dan Industri Besar
Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin menjalin kerja sama dengan Go Study Global Education dari China. Salah satu program unggulannya adalah Kursus Bahasa Mandarin Online Batch 2 yang dilaksanakan pada 3 Februari hingga 9 Mei 2025 dan diikuti oleh 115 mahasiswa dari berbagai unit pendidikan vokasi Kemenperin.
Program ini mengacu pada standar HSK 1, menggunakan kurikulum dasar bahasa Mandarin, serta diajarkan langsung oleh tenaga pengajar profesional dari Go Study Global Education. Seluruh peserta juga mengikuti ujian tengah dan akhir sebelum memperoleh sertifikat resmi.
“Ini adalah bagian dari kerja sama strategis untuk memperluas peluang kerja dan magang bagi siswa vokasi kami, terutama di perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Indonesia maupun di luar negeri,” kata Kepala BPSDMI Masrokhan.
Sebelumnya, Kursus Mandarin Batch 1 telah sukses diselenggarakan pada Oktober 2024 hingga Januari 2025 dan diikuti oleh 141 mahasiswa.
Salah satu unit pendidikan yang terlibat aktif adalah AK-Manufaktur Bantaeng, yang telah bekerja sama dengan Go Study Global Education serta beberapa perusahaan industri asal Tiongkok. Lulusan dari akademi ini bahkan telah diserap 100% oleh industri.
Baca juga: Kemendag HIMKI Luncurkan IFEX 2026 di ICE BSD
Executive Director Go Study Global Education, Echo Qin, menegaskan pentingnya kemampuan bahasa Mandarin untuk memperluas akses kerja. “Kami percaya lulusan vokasi Indonesia yang mampu berbahasa Mandarin akan lebih mudah masuk ke pasar kerja Tiongkok,” ujarnya.
Saat ini, Kemenperin juga membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025 yang berlangsung hingga 31 Mei 2025. Informasi lebih lanjut dapat diakses di situs resmi jarvis.kemenperin.go.id.