getimedia.id – Jakarta, BUMN Dorong Keunikan UMKM, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM dari Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, telah memberikan pandangan penting tentang bagaimana pelaku UMKM di Indonesia dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Ginting menekankan pentingnya UMKM untuk menonjolkan keunikan produk mereka guna bersaing dengan produk impor yang seringkali ditawarkan dengan harga murah.
Baca Juga: UMKM Indramayu Transformasi Digital
“UMKM harus mencari keunikan dan keunggulan sehingga pendatang baru akan menghadapi persaingan yang lebih sulit. Meskipun berbagai produk seperti pakaian, tenunan, dan tas sudah ada di pasaran, UMKM dapat selalu datang dengan inovasi dan keunikan yang membedakan produk mereka,” ujar Staf Ahli BUMN Loto saat berbicara dalam konferensi pers Bazar UMKM untuk Indonesia di Jakarta.
BUMN Dorong Keunikan UMKM, Ginting juga mendukung langkah-langkah pemerintah, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan, dalam membatasi impor barang untuk kebutuhan sehari-hari. Langkah ini bertujuan untuk melindungi produk-produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Meskipun demikian, Ginting menekankan bahwa UMKM harus terus berinovasi dalam produksi mereka.
Dia memberikan contoh tentang bagaimana UMKM dapat bersaing dengan produk impor. “Misalnya, jika China memiliki banyak kaos dengan harga murah, UMKM Indonesia dapat menciptakan kaos dengan desain unik yang menggabungkan batik. Ini adalah contoh keunikan yang dapat menjadikan produk lokal lebih menarik bagi konsumen,” kata Ginting.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki, juga menegaskan pentingnya mendukung produk dalam negeri. Dia mengingatkan bahwa mencintai produk dalam negeri adalah salah satu cara untuk membantu pertumbuhan UMKM. Masduki berharap masyarakat Indonesia dapat mengadopsi filosofi Jepang, di mana membeli produk dalam negeri dianggap sebagai kontribusi untuk kemajuan bangsa.
Menurut MenKopUKM, UMKM memainkan peran besar dalam ekonomi Indonesia, menyediakan 97 persen lapangan usaha di negara ini. Oleh karena itu, kesehatan sektor UMKM sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional.
Dalam upayanya untuk merebut pangsa pasar e-commerce yang saat ini didominasi oleh produk impor, Menteri Teten mendorong perlunya regulasi yang lebih ketat dalam ekonomi digital. Pengaturan yang lebih ketat dianggapnya mendesak, terutama mengingat adanya praktik harga yang tidak masuk akal dari produk impor, yang disebutnya sebagai predatory pricing.
“Pasar Tanah Abang sudah sepi. Brand skin care dan kosmetik lokal juga sekarang habis dibabat oleh produk impor, padahal sebelumnya pernah menguasai perdagangan digital di Tanah Air,” ungkapnya.
Dengan semangat untuk mendukung UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, pemerintah terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar global. Sembari menggali keunikan dan inovasi, UMKM Indonesia dapat memperkuat daya saing mereka dan meraih kesuksesan di tingkat internasional.
Sumber : ekonomi.republik.co.id