Tangerang, 22 Mei 2025 – Kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Tawangsari 13 Dukuh di Kampung Dukuh, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta, menerima pendampingan untuk bertransformasi menjadi UMKM yang ramah lingkungan. Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang digagas oleh Awang Darumurti, dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat sebagai mitra kolaboratif wujudkan bisnis ramah lingkungan di Yogyakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Februari 2025 ini bertujuan untuk menciptakan UMKM yang tidak hanya produktif secara ekonomi, namun juga bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek dalam operasional UMKM, mulai dari proses produksi, manajemen, pengemasan, pemasaran, hingga pengelolaan limbah menjadi produk ramah lingkungan.
Baca juga: Drone Bisnis Ramah Lingkungan, Solusi UMKM dari Siswa SMA di Sumatera Barat
Empat Tahapan Pendampingan
Pendampingan yang diberikan kepada UMKM Tawangsari 13 Dukuh dilakukan dalam empat tahapan utama. Tahap pertama adalah pengenalan manajemen UMKM ramah lingkungan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya keberlanjutan dalam berbisnis. Selanjutnya, peserta mendapatkan praktik penciptaan produk ramah lingkungan yang mengedepankan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pada tahapan ketiga, dilakukan sosialisasi kolaborasi antar-stakeholders, di mana pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan perguruan tinggi bekerja sama membangun ekosistem ekonomi hijau. Terakhir, peserta diajarkan tentang pemanfaatan limbah sebagai bahan baku produk bernilai ekonomis, yang tidak hanya membantu mengurangi sampah tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk.
Peningkatan Kapasitas UMKM
Widayat, sekretaris UMKM Dukuh, memberikan apresiasi atas kontribusi UMY dalam meningkatkan kapasitas UMKM setempat. Ia menyampaikan bahwa program ini sangat membantu untuk mengembangkan sistem manajemen yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Baca juga: UT Pangkalpinang Dorong UMKM Go Digital Lewat Pelatihan Copywriting dan Foto Produk
“Terima kasih kepada tim UMY yang telah memberikan pendampingan kepada kami. Dengan begitu, kami lebih paham bagaimana mengelola usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Widayat.
Sementara itu, Paeno, ketua UMKM Tawangsari 13 Dukuh, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membantu anggotanya untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan limbah dan meningkatkan kualitas produk yang ramah lingkungan.
“Pendampingan ini sangat membantu kami untuk memperbaiki sistem manajemen dan menciptakan produk kreatif dari limbah. Kami yakin hal ini bisa meningkatkan daya saing produk kami di pasar,” kata Paeno.
Kolaborasi Untuk Ekonomi Hijau
Program pendampingan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dapat mendorong UMKM lokal menuju keberlanjutan. Diharapkan, program ini tidak hanya membawa manfaat bagi UMKM Tawangsari 13 Dukuh, tetapi juga dapat dijadikan model pemberdayaan ekonomi hijau di wilayah lain.
Dengan keberhasilan pendampingan ini, UMKM diharapkan mampu bertransformasi menjadi pelaku usaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.