UMKM Indramayu Transformasi Digital

getimedia.id – Jakarta, UMKM Indramayu Transformasi Digital, Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu telah bergabung dalam usaha meningkatkan kapasitas dan eksistensi mereka. Mereka bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Indramayu untuk mengadopsi teknologi digital dalam bisnis mereka. 

Baca Juga : Pendapatan UMKM Rp 742 Juta

Inisiatif ini mencakup langkah-langkah seperti memanfaatkan platform e-commerce dan mengadopsi sistem pembayaran QRIS. Salah satu contoh yang menonjol dari perubahan ini adalah Rosidah, seorang pedagang UMKM berusia 31 tahun. 

 

Awalnya, Rosidah hanya menjual kerupuk dari warung ke warung di dua desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu sejak tahun 2016. Namun, semangatnya untuk berkembang terus tumbuh. Pada tahun 2019, ia mulai menjual aneka keripik dan baby crabs melalui grup WhatsApp dan Facebook. Bisnisnya berkembang pesat, dan Rosidah merasa antusias tentang potensi lebih lanjut.

 

“Baru di tahun 2019an lah, menjual baby crabs dan lainnya lewat grup di WhatsApp dan Facebook. Lumayan sudah banyak pelanggan,” kata Rosidah, Minggu (13/8/2023).

 

Dengan bantuan pelatihan mengenai literasi keuangan dan kampanye tentang e-commerce, Rosidah merasa terinspirasi untuk menjual produknya melalui platform digital, seperti aplikasi PaDi UMKM. Harapannya, ini akan membantu dia menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan. 

 

Rosidah mengungkapkan bahwa biasanya ia bisa memproduksi 200 kilogram baby crabs per bulan, baik dalam bentuk mentah maupun olahan.

 

PT PNM Cabang Indramayu juga turut serta dalam meningkatkan kapasitas para mitra binaan UMKM dengan membantu mereka membuka toko online di platform e-commerce. Mereka membantu membuat akun, mengunggah gambar produk, dan mengelola proses penjualan. Langkah ini diharapkan akan memudahkan mitra binaan dalam mengembangkan bisnis mereka.

 

Irmana, Pimpinan PNM Cabang Indramayu, menjelaskan bahwa PaDi UMKM adalah produk BUMN yang sangat mendukung perkembangan UMKM, memungkinkan pelaku usaha untuk mencapai pangsa pasar yang lebih luas.

 

Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan pemahaman tentang sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless, khususnya melalui QRIS. Irmana yakin bahwa dengan digitalisasi transaksi ini, pelaku usaha ultra mikro dan mikro akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk penjualan yang lebih tinggi.

 

Meskipun penggunaan QRIS cukup umum di wilayah Ciayumajakuning, Kabupaten Indramayu memiliki tantangan tersendiri. Wilayahnya yang luas menyebabkan penggunaan QRIS baru marak di perkotaan. Namun, potensi ekonomi di Kabupaten Indramayu dinilai sangat besar.

 

Wahmi Anestianto, seorang Analis Junior Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPw BI Cirebon, menjelaskan bahwa QRIS bukan hanya memberikan kemudahan dalam transaksi, tetapi juga membantu mencegah peredaran uang palsu dan mengurangi risiko kejahatan di jalanan.

 

Dengan dorongan inovatif ini, para pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu sedang memasuki era baru dalam bisnis mereka. Dengan teknologi digital dan QRIS, mereka memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan meningkatkan pendapatan mereka di pasar yang semakin terhubung secara digital.

 

Sumber : detik.com

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img