FGD Industri Halal Tekankan Kolaborasi Global

Tangerang, 17 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggencarkan upaya penguatan ekosistem industri halal nasional guna menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global. Potensi besar Indonesia didorong oleh jumlah penduduk muslim terbesar di dunia serta kapasitas industri yang kompetitif di berbagai sektor strategis seperti makanan dan minuman halal, farmasi halal, dan kosmetik halal.

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Halal Across Borders: A Global Dialogue on Faith, Business, and Sustainability” yang digelar di Jakarta, Rabu (7/5), Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S. A. Cahyanto menegaskan bahwa pengembangan industri halal merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2028 hingga 2029.

Baca juga: Investasi Industri Agro Tumbuh Indonesia Perkuat SDM Global

“Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama dalam industri halal global. Selain karena populasi muslim yang besar, kita juga memiliki kapasitas unggul dalam berbagai sektor industri halal,” ujar Eko.

Dalam laporan The State of the Global Islamic Economy Report 2023/24, Indonesia berhasil naik ke posisi ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator, hanya di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Capaian ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah dan industri halal telah berada di jalur yang tepat.

Pemerintah juga aktif menggelar forum-forum strategis seperti Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Halal Across Borders, yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri untuk membahas isu-isu penting seperti harmonisasi standar halal, digitalisasi rantai pasok, hingga perlindungan konsumen.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemenperin telah menginisiasi berbagai strategi, seperti penguatan infrastruktur industri halal, fasilitasi pengembangan produk halal, peningkatan branding, serta edukasi dan penghargaan melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). Selain itu, Kemenperin juga aktif memperluas akses pasar melalui kerja sama internasional dan keikutsertaan dalam pameran global.

Baca juga: Label Ramah Lingkungan Tak Selalu Jujur, Kenali Greenwashing Sejak Dini

FGD ini turut menghadirkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor dan negara, termasuk BPJPH, pakar halal internasional, dan lembaga sertifikasi halal. Diskusi difokuskan pada harmonisasi standar halal antarnegara, pemanfaatan teknologi untuk efisiensi rantai pasok, serta strategi perlindungan konsumen melalui pemenuhan standar halal nasional, termasuk untuk produk impor.

Dengan sinergi lintas sektor, Kemenperin optimistis industri halal Indonesia akan semakin berdaya saing dan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img