UMKM Kuliner Harus Punya Standar dan Sertifikat

Tangerang, 14 Mei 2025 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing UMKM kuliner di pasar domestik maupun global. Hal ini disampaikannya dalam sambutan penutupan ajang Chef Expo 2025 yang berlangsung di Jakarta.

“UMKM kuliner tidak cukup hanya mengandalkan resep warisan. Untuk naik kelas dan berdaya saing, mereka perlu mengantongi sertifikasi keamanan pangan seperti SPP-IRT, Halal, BPOM, CPPOB/GMP, dan lainnya,” ujar Menteri Maman di hadapan para pelaku usaha dan chef profesional.

Baca juga: BCA Puncaki World Best Banks Versi Forbes

Kementerian UMKM, kata dia, telah aktif mendorong transformasi UMKM kuliner melalui program pelatihan, sosialisasi, pendampingan, serta fasilitasi akses pembiayaan dan sertifikasi. Bahkan, saat ini kementeriannya telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk MoU dengan Polri dalam upaya membina UMKM terkait sertifikasi.

Menanggapi tren gaya hidup sehat, Menteri Maman mengungkapkan bahwa permintaan terhadap produk pangan berkualitas terus meningkat. Data Kementerian Perdagangan mencatat bahwa nilai ekspor industri makanan dan minuman Indonesia mencapai 3,78 miliar dolar AS, atau sekitar 21,36 persen dari total ekspor non-migas nasional.

Potensi kuliner nusantara dinilai tidak hanya menggugah selera internasional, tetapi juga mampu memperkuat identitas bangsa dan membuka peluang kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada triwulan I tahun 2025, sektor makanan dan minuman mengalami pertumbuhan tertinggi dalam industri pengolahan, yakni sebesar 0,42 persen year-on-year. Saat ini, usaha penyediaan makanan dan minuman telah mencapai 4,85 juta unit usaha, menyerap sekitar 9,80 juta tenaga kerja.

Melalui Chef Expo 2025, Menteri Maman mengajak para chef untuk menjadi duta produk UMKM dan mempromosikan cita rasa lokal ke panggung dunia. “Ajang ini harus menjadi ruang kolaborasi dan inovasi. Jadikan dapur sebagai panggung bagi cita rasa nusantara yang bertaraf global,” tegasnya.

Baca juga: UMKM Wajib Tahu Cara Mendag Dongkrak Pasar Ekspor

Ia juga menyebut program prioritas Presiden RI, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai peluang strategis bagi UMKM. “Kami mencatat ada 10,35 juta UMKM yang siap menjadi penyedia bahan baku makanan bergizi. Ini peluang besar bagi UMKM kuliner untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Menteri UMKM optimistis bahwa Indonesia tidak hanya akan menjadi pasar bagi kuliner global, tetapi juga akan tampil sebagai pemain utama. “Mari kita kobarkan semangat ini. Indonesia harus menjadi kekuatan utama di panggung kuliner internasional,” tutup Maman.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img