Kendaraan Niaga Listrik Hadir, Indonesia Masuki Era Logistik Hijau

Tangerang, 08 mei 2025 – Industri otomotif Indonesia mulai memasuki era baru logistik ramah lingkungan dengan hadirnya sejumlah kendaraan niaga berbasis listrik. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) telah meluncurkan model kendaraan niaga listrik seperti truk dan van bertenaga baterai, sebagai respons terhadap dorongan transisi energi bersih di sektor transportasi.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan studi mendalam terkait pengembangan kendaraan niaga listrik dan ekosistem pendukungnya. “Kendaraan logistik biasanya menempuh jarak jauh dan membutuhkan energi besar. Konsekuensinya, baterai harus berkapasitas lebih besar dan tentu saja, biayanya lebih mahal,” ujar Rachmat di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Dorong UMKM Perempuan Lewat Keuangan dan Teknologi

Rachmat juga menyoroti pentingnya infrastruktur pengisian daya yang memadai untuk kendaraan niaga. Tidak seperti mobil listrik penumpang yang bisa menggunakan home charging, kendaraan niaga memerlukan stasiun pengisian cepat (fast charging) mengingat intensitas operasional yang tinggi dan minimnya waktu idle. “Perlu dipetakan secara rinci, mulai dari kebutuhan energi, jarak tempuh, hingga ketersediaan charging station,” tambahnya.

Saat ini, beberapa model kendaraan niaga listrik yang telah beredar di Indonesia antara lain truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter, serta mobil van listrik DFSK Gelora EV, Mitsubishi L100 EV, dan yang terbaru, Wuling EV Van yang diperkenalkan dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025. Wuling EV Van dijadwalkan resmi meluncur di pasar Indonesia pada kuartal III tahun ini.

Baca juga: Transformasi Digital, Lamongan Mulai Pengadaan Barang Pemerintah Lewat Toko Daring

Transisi ke kendaraan niaga listrik menjadi langkah penting dalam mendorong penerapan logistik hijau. Menurut sejumlah studi, penggunaan kendaraan listrik dalam rantai pasok dapat meningkatkan efisiensi logistik hingga 20%, sekaligus menurunkan emisi karbon secara signifikan.

Meskipun ekosistem logistik hijau di Indonesia belum sepenuhnya optimal, kemunculan berbagai model kendaraan niaga listrik ini menjadi sinyal positif bahwa industri otomotif dan logistik tengah bergerak menuju arah yang lebih berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img