Tangerang, 06 Mei 2025 – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan UMKM Indonesia melalui program asistensi ekspor yang menyasar langsung pelaku usaha di berbagai daerah. Kali ini, dua UMKM unggulan dari Bekasi dan Makassar mendapatkan dukungan konkret dalam bentuk kunjungan dan pembinaan langsung dari pihak Bea Cukai.
Di Kabupaten Bekasi, Bea Cukai Cikarang melaksanakan kegiatan Customs Visit Customer ke UMKM Faranisa Macrame pada 24 April 2025. Usaha ini bergerak di bidang kerajinan dekorasi rumah ramah lingkungan, yang berawal dari modal hanya Rp50.000. Kini, usaha milik seorang ibu rumah tangga tersebut telah berkembang, mempekerjakan 15 karyawan, dan meraih penghargaan sebagai juara festival UMKM binaan Dinas Koperasi Kabupaten Bekasi.
Baca juga: BUMDes Kabul Ciptaku Sukses Ekspor Gula Kelapa ke Eropa
Sementara itu, di Makassar, Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan mengunjungi UMKM Zaini Hijab, yang dikenal dengan produk hijab dan busana muslimah berbahan pewarna alami. Keunikan produk ini terletak pada penggunaan unsur budaya lokal Sulawesi Selatan, menjadikannya berdaya saing tinggi di pasar global.
Dalam kedua kunjungan tersebut, Bea Cukai memberikan asistensi teknis ekspor, termasuk edukasi tentang prosedur pengiriman ke luar negeri serta identifikasi hambatan ekspor yang dihadapi UMKM. Program ini merupakan bagian dari strategi Bea Cukai dalam membangun ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan, terutama bagi pelaku UMKM.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa dukungan terhadap UMKM merupakan bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap sektor ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Sertifikasi Halal Meningkatkan Peran Indonesia di ASEAN Forum
“Bea Cukai hadir sebagai mitra strategis bagi UMKM. Kami berkomitmen memberikan edukasi, asistensi, dan fasilitas agar produk UMKM mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti ini, Bea Cukai berharap semakin banyak UMKM yang naik kelas dan berani melakukan ekspor secara mandiri. Ke depan, program pembinaan dan asistensi ekspor akan terus diperluas ke lebih banyak daerah di Indonesia guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor akar rumput.
