Transmart Kubu Raya Pontianak Tutup Permanen, Warga Rusuh Menjarah Barang dan Makanan

Tangerang, 29 April 2025 – Sebuah insiden rusuh terjadi di Transmart Kubu Raya, Pontianak, menjelang penutupan permanen pusat perbelanjaan tersebut. Aksi warga yang menjarah makanan dan minuman tanpa membayar menjadi viral setelah video kejadian tersebut beredar luas di media sosial pada Senin (28/4). Peristiwa ini terjadi karena rumor yang berkembang mengenai penutupan permanen Transmart Kubu Raya pada 30 April 2025 mendatang.

Dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @serangkai, terlihat perekam video menunjukkan suasana kacau di dalam toko. Banyak makanan dan minuman yang sudah terbuka dan berserakan di lantai. Seorang pria dalam video itu mengungkapkan, “Nah, minuman sudah habis, makanan sudah dibuka, semuanya hancur.” Selain itu, video lain menunjukkan seorang wanita yang merekam kondisi Transmart yang sudah dipenuhi sampah dan barang-barang yang berserakan di seluruh area toko.

Baca juga: Pengolahan Sampah Organik Telkom Witel untuk Penghijauan

Insiden ini dipicu oleh informasi yang beredar bahwa Transmart Kubu Raya akan memberikan diskon besar-besaran sebelum penutupan permanen. Banyak pengunjung yang datang dengan harapan mendapatkan potongan harga pada berbagai produk. Namun, kenyataan tidak sesuai ekspektasi. Berdasarkan keterangan dari petugas penjaga pintu masuk, tidak semua barang di toko tersebut mendapatkan potongan harga. “Ada yang bilang semua barang diskon, tapi kenyataannya hanya barang tertentu yang didiskon,” ujar salah satu petugas.

Hal ini menyebabkan kebingungan di kalangan pengunjung, yang mengira seluruh barang akan dijual dengan harga murah. Bahkan, sebagian pengunjung dilaporkan mengambil makanan dan minuman, lalu meninggalkan toko tanpa membayar. Kejadian ini menambah kericuhan di hari-hari terakhir operasional Transmart Kubu Raya.

Baca juga: CitraIndah City Tambah Klaster Hijau, Bukit Freesia Tawarkan Konsep Kota Mandiri Berkelanjutan

Petugas di lokasi juga menjelaskan bahwa diskon yang diterapkan di toko ini bukanlah keputusan lokal, melainkan ditentukan oleh pusat. Selain itu, pengecekan harga hanya bisa dilakukan di kasir, menyebabkan antrean panjang dan ketidaknyamanan bagi pengunjung.

Aksi menjarah ini membuat Transmart Kubu Raya semakin hancur, dengan banyaknya barang yang ditinggalkan di keranjang belanja tanpa dibayar. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya komunikasi yang jelas antara pusat perbelanjaan dan pengunjung, terutama menjelang penutupan sebuah toko. Keamanan pun menjadi perhatian utama setelah kejadian tersebut, dan pengawasan di toko semakin diperketat untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Dengan penutupan Transmart Kubu Raya yang semakin dekat, kejadian ini menjadi sorotan publik dan menambah catatan panjang kerusuhan yang sering terjadi menjelang penutupan toko besar. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi pihak pengelola toko untuk lebih berhati-hati dalam mengelola informasi kepada pelanggan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img