Sektor Perkebunan Jateng-DIY Masuki Era Digital Lewat Kerja Sama dengan MuatMuat

Tangerang, 29 April 2025 – Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP) Jawa Tengah dan DIY resmi menjalin kerja sama strategis dengan platform logistik digital MuatMuat untuk mempercepat distribusi komoditas dan memangkas biaya logistik melalui transformasi digital. Nota kesepahaman (MoU) ini ditandatangani di Semarang pada Rabu (24/4), menandai langkah baru sektor perkebunan dalam menghadapi tantangan distribusi domestik dan internasional.

Ketua GPP Jateng-DIY, Budiyono, menyatakan bahwa selama ini pengiriman komoditas masih dilakukan secara konvensional, di mana masing-masing perusahaan perkebunan harus mencari vendor logistik sendiri. “Mudah-mudahan MoU ini bisa membantu GPP Jateng-DIY menjadi lebih efektif dan efisien dalam logistiknya,” ujar Budiyono.

Baca juga: Digitalisasi UMKM Bali Baru 34%, Pemerintah Genjot Transformasi Digital

Komoditas unggulan dari wilayah ini adalah karet dan teh, dengan karet menjadi andalan ekspor untuk industri global, seperti ban mobil dan pesawat dengan pembeli utama seperti Michelin. Sementara ekspor tidak menemui hambatan berarti, Budiyono mengakui bahwa tantangan utama justru terletak pada harga pasar global yang fluktuatif dan tidak dapat dikendalikan produsen lokal karena mengacu pada pasar internasional seperti SICOM (Singapore Commodity Exchange).

Untuk menjaga daya saing, pelaku usaha kini fokus meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan permintaan konsumen luar negeri. Selain itu, sektor perkebunan juga mulai mengembangkan agrowisata sebagai sumber pendapatan alternatif. Salah satu contohnya adalah Perkebunan Teh Tambi, yang sukses mengembangkan fasilitas penginapan premium sebagai bagian dari diversifikasi usaha.

Baca juga: Target KUR 2025 Optimal Lewat Digitalisasi dan Business Matching

“Kalau hanya mengandalkan komoditas sekarang kurang cukup. Justru profitnya mulai bergeser ke sektor agrowisata,” kata Budiyono.

CEO MuatMuat, Daniel Budi Setiawan, menambahkan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi transportasi, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. “Adopsi teknologi akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan transportasi maupun pelaku industri perkebunan,” ujarnya.

Kolaborasi antara GPP Jateng-DIY dan MuatMuat ini diharapkan dapat menjadi model sukses integrasi digital di sektor pertanian dan perkebunan, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img