Tangerang, 28 April 2025 – Acara CITCOM CONNEXT 2025 yang diadakan pada 22 April di Bandung menjadi momentum penting bagi perkembangan teknologi di Indonesia. Event yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Kemkomdigi) ini mengumpulkan berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pengusaha, akademisi, hingga pemimpin komunitas untuk mendiskusikan masa depan kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana masyarakat Indonesia dapat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi ini.
Konferensi yang mengusung tema “Decode AI Unchain Future” dihelat di El Hotel Bandung dan diikuti oleh 26 perusahaan teknologi informasi. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk merumuskan bersama bagaimana adopsi AI dapat berjalan di Indonesia dengan melibatkan berbagai sektor kehidupan. Sebagai konferensi teknologi informasi terbesar di Bandung, CITCOM CONNEXT 2025 juga menjadi tempat untuk memperkenalkan berbagai inovasi terbaru dan meningkatkan kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat luas.
Baca juga: Peluang dan Tantangan UMKM di Era Digitalisasi Perdagangan Global
Acara ini dibuka oleh Ketua CITCOM, Setiadi Sudrajat, serta sambutan dari Jimmy Yo, ketua panitia CONNEXT 2025. Diskusi berlangsung di bawah pemanduan moderator terkemuka seperti Irfan Arsandi, CEO WIT, Harun Kurnia, CEO Garuda Infinity, dan Ken Ratri Iswari, CEO Geek Hunter. Dalam konferensi ini, para pembicara membahas bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas dan membawa perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk sektor ekonomi, pendidikan, dan olahraga.
Pemerintah Indonesia melalui Kemkomdigi melihat bahwa AI akan menjadi game changer dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Dirjen Ekosistem Digital Komdigi RI, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan pentingnya persiapan Indonesia dalam menyambut era AI, baik dari segi regulasi maupun adopsi teknologi. Menurutnya, AI akan semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia hingga 2030.
Baca juga: Berkebun Hidroponik di Halaman Rumah, Elisa Sukses Menjadi Pengusaha Tanaman
Namun, pembahasan mengenai AI tidak hanya terbatas pada aspek positifnya. Soegiharto Santoso, Ketua Umum APTIKNAS, mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam menjual teknologi AI yang dapat mengekspor data penting ke luar negeri. Penggunaan big data oleh perusahaan asing bisa berpotensi membahayakan keamanan data dan mengancam kedaulatan digital Indonesia.
Salah satu contoh aplikasi AI yang dibahas adalah pemanfaatan AI dalam dunia olahraga. Adhitia Herawan, CEO Persib Bandung, berbagi pengalaman bagaimana AI membantu timnya dalam menganalisis performa pemain secara real-time. Penggunaan AI memungkinkan analisis lebih mendalam terhadap taktik permainan dan kondisi fisik pemain.
Secara keseluruhan, CITCOM CONNEXT 2025 menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kemampuan AI dalam mendukung berbagai sektor di Indonesia. Namun, penting untuk terus memperhatikan regulasi yang dapat mendukung perkembangan teknologi ini tanpa merugikan kepentingan nasional. Pemerintah Indonesia pun diharapkan dapat lebih memperhatikan kebijakan yang mendorong inovasi sambil melindungi masyarakat dari risiko yang ditimbulkan oleh teknologi baru ini.
Dengan adanya konferensi seperti CITCOM CONNEXT 2025, Indonesia semakin siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh revolusi digital dan kecerdasan buatan.