Tangerang, 24 April 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat sentra industri kecil dan menengah (IKM) sebagai bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing pelaku usaha lokal. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui pengembangan Sentra Industri Kerajinan Perak Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
Desa Celuk yang telah dikenal sejak 1915 sebagai pusat kerajinan perak tradisional, kini bertransformasi menjadi sentra IKM modern berkat sinergi antara Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin dan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Langkah ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perajin, seperti keterbatasan inovasi, minimnya pelatihan, hingga kesulitan menjangkau pasar ekspor.
Baca juga: Menteri UMKM Tegaskan Pentingnya Kualitas Penyaluran KUR
“Sentra IKM ini tidak hanya fokus pada produksi, tapi juga menjadi pusat inovasi, edukasi, dan pemberdayaan perajin agar mampu bersaing secara global,” ungkap Dirjen IKMA, Reni Yanita, Rabu (23/4).
Didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK), sentra ini kini dilengkapi fasilitas modern seperti 3D printing, mesin CNC engraving, laser cutting, hingga fasilitas uji kadar perak. Teknologi ini membantu 152 unit usaha IKM yang melibatkan 2.364 tenaga kerja untuk memproduksi 4.515 kg kerajinan perak per tahun dengan omzet mencapai Rp158 miliar.
Produk kerajinan perak Celuk kini tak hanya mendominasi pasar domestik, namun juga rutin diekspor ke Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Asia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pelestarian warisan budaya dapat berjalan beriringan dengan inovasi dan teknologi.
Baca juga: OJK dan TP PKK Maluku Gelar Literasi Keuangan
Sekretaris Ditjen IKMA, Yedi Sabaryadi, menambahkan bahwa pengembangan kapasitas melalui program seperti Design Lab telah membantu perajin dalam mengikuti tren pasar global. “Sentra ini harus menjadi tempat lahirnya inovasi desain dan pusat pembelajaran bagi generasi muda,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Gianyar juga aktif mendukung melalui pelatihan operator, penguatan kelembagaan, dan strategi branding kolektif. Harapannya, kolaborasi lintas sektor ini akan menjadikan Sentra IKM Celuk sebagai model pemberdayaan industri kreatif berbasis budaya di Indonesia.