Tangerang, 22 April 2025 – Di tengah pesatnya perkembangan e-commerce, banyak pedagang pasar tradisional yang mulai merasakan dampak negatif dari ketertinggalan mereka dalam adaptasi teknologi. Meskipun sudah bertahun-tahun berjualan, sejumlah pedagang pasar tradisional kini terancam gulung tikar karena kesulitan dalam mengikuti perkembangan zaman. Fenomena ini mencuat dalam video yang menjelaskan perbedaan mencolok antara pedagang yang berjualan di pasar tradisional dan mereka yang sudah beralih ke platform online.
Sejak pandemi COVID-19, kebiasaan belanja masyarakat berubah drastis. Masyarakat mulai memilih berbelanja secara online karena lebih aman, praktis, dan efisien. Mereka bisa membeli barang kapan saja tanpa harus keluar rumah, bahkan mendapatkan produk dalam hitungan hari, bahkan jam. Inilah yang membuat pasar tradisional semakin kesulitan bertahan, meskipun banyak pedagang sudah lama berjualan dan memiliki nama di pasar lokal.
Baca juga: QRIS Merambah Gerobak, UMKM Pasar Tradisional Semakin Adaptif
Banyak faktor yang menyebabkan pedagang pasar tradisional kesulitan bersaing dengan pelaku e-commerce. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi. Pedagang umumnya masih mengandalkan cara jualan lama, seperti negosiasi manual dan loyalitas pelanggan lama, yang tentunya sulit berkembang. Di sisi lain, pedagang online dapat memanfaatkan teknologi seperti iklan digital, optimasi SEO, dan sistem distribusi yang lebih efisien.
Masalah semakin rumit karena banyak pedagang pasar yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka. Banyak dari mereka yang masih awam dengan digital marketing, e-commerce, dan cara berjualan online. Bahkan, tidak semua pedagang pasar memiliki perangkat yang memadai untuk menjalankan bisnis secara digital, seperti smartphone atau akses internet yang stabil.
Baca juga: PT Timah Manfaatkan PLTS di Lahan Bekas Tambang, Dukung Transisi Energi Nasional
Untuk mengatasi masalah ini, kolaborasi antara pemerintah, platform e-commerce, dan komunitas lokal sangat diperlukan. Pemerintah perlu menyediakan program pelatihan digital yang merata, terutama untuk pedagang di daerah terpencil. Sementara itu, platform e-commerce bisa menyediakan fitur yang lebih mudah diakses oleh pedagang yang kurang paham teknologi.
Penting untuk diingat bahwa pasar tradisional masih memiliki keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh e-commerce, seperti interaksi langsung dengan pembeli dan pengalaman sosial yang lebih terasa. Oleh karena itu, perubahan mindset dan pemahaman tentang digitalisasi menjadi kunci agar pedagang dapat bersaing dan berkembang di era digital ini.
Dengan dukungan yang tepat, pedagang pasar tradisional masih memiliki peluang untuk berkembang dan bertahan, asalkan mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang terus bergerak cepat.