Tangerang, 22 April 2025 – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui program penguatan sentra industri di berbagai daerah. Salah satu wujud nyata perhatian tersebut adalah pengembangan Sentra IKM Kulit Manding di Bantul, Yogyakarta, melalui revitalisasi UPTD Ndalem Kulit Jogja (NKJ).
Revitalisasi UPTD NKJ yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 11 ini dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan skema Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Fasilitas ini mencakup pembangunan gedung, penyediaan mesin dan peralatan produksi, serta pengembangan SDM dan akses pasar ekspor.
Baca juga: CV Buka Buka Island Ekspor Teripang ke Amerika
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Kemenperin terus mendorong pengembangan sentra IKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Penguatan fasilitas seperti UPTD NKJ diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM kulit DIY,” ujarnya, Minggu (20/4).
Reni mengungkapkan, sektor industri kulit memiliki potensi besar. Data ekspor produk kulit Indonesia tahun 2024 menunjukkan angka USD 4,6 miliar, dengan dominasi produk alas kaki kulit dan tas. Dari angka itu, sekitar USD 3,1 miliar berasal dari alas kaki kulit, dan USD 1,1 miliar dari tas kulit, yang memperlihatkan bahwa subsektor ini layak terus dikembangkan.
Produk kulit DIY sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan dari wilayah tersebut. Saat ini, sebanyak 42 IKM telah tergabung di UPTD NKJ dan memanfaatkan fasilitas serta pembinaan yang tersedia.
Baca juga: Industri Fesyen Jadi Tren Global Ramah Lingkungan
Dirjen IKMA juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara UPTD NKJ dan berbagai lembaga seperti PDIN, BPIPI, BBSPJIKKP, dan BBSPJIKB, serta melibatkan asosiasi dan pakar industri untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan berkelanjutan.
Ke depan, UPTD NKJ diharapkan bisa menerapkan skema pembiayaan mandiri melalui APBD atau retribusi daerah. “Kami ajak semua pelaku industri kulit menjadikan UPTD NKJ sebagai ruang kolaborasi dan inovasi demi meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal di pasar global,” tutup Reni.