Tangerang, 19 April 2025 – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha Pelindo Terminal Petikemas, terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan pengurangan emisi karbon melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara nyata.
Salah satu langkah konkret yang dijalankan TPS adalah elektrifikasi alat bongkar muat di area dermaga dan lapangan penumpukan. Inisiatif ini telah dimulai sejak 2016 dan terus dilanjutkan secara bertahap hingga saat ini.
Baca juga: ABUPI Luncurkan Sistem e-Port, Dorong Digitalisasi Pelabuhan Nasional
“Langkah elektrifikasi terbukti meningkatkan keandalan alat, menekan downtime, serta menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi fosil,” ujar Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, Kamis (17/4/2025).
Elektrifikasi diawali dengan 12 unit Container Crane (CC) di dermaga dan berlanjut pada Rubber Tyred Gantry (RTG) di lapangan penumpukan. Hingga awal 2025, TPS telah mengoperasikan empat unit RTG berbasis listrik dari total 22 unit yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2026.
Langkah ini berdampak signifikan terhadap lingkungan. Satu unit RTG berbahan bakar solar biasanya mengonsumsi 400 liter per hari dan menghasilkan sekitar 1.072 kilogram emisi CO₂. Dengan beralih ke tenaga listrik, emisi ini dapat ditekan hingga hampir nol.
Baca juga: Teknologi dan Tradisi Bisa Jalan Bersama, Kata Chef Alexander Swara
Tak hanya ramah lingkungan, elektrifikasi juga memberikan efisiensi operasional. Erika menyebut, penggunaan alat bertenaga listrik mampu menurunkan biaya operasional harian hingga 60 persen per unit. Selain itu, alat listrik membutuhkan lebih sedikit pelumas dan suku cadang dibandingkan mesin diesel.
“Peralatan yang dielektrifikasi juga lebih andal dan memiliki catatan downtime yang lebih rendah,” tambah Erika.
Inisiatif TPS ini selaras dengan visi Pelindo dalam mendorong transformasi pelabuhan hijau (green port), efisiensi energi, dan digitalisasi layanan pelabuhan.
Dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam seluruh operasional, TPS turut berkontribusi pada pencapaian target iklim nasional, yakni pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89% pada 2030 dan pencapaian net zero emissions pada 2060.
Langkah elektrifikasi ini memperkuat peran TPS dalam menciptakan pelabuhan yang efisien, berkelanjutan, dan mendukung agenda pembangunan hijau Indonesia.