Rizki Situngkir Berikan Akses Makanan Sehat Melalui Kebun Organik yang Ramah Lingkungan

Tangerang, 08 April 2025 – Di tengah semakin maraknya isu kesehatan dan lingkungan, kebun organik kini semakin banyak diminati, tidak hanya oleh konsumen, tetapi juga oleh para petani yang ingin berkontribusi dalam pelestarian alam. Salah satu contoh inspiratif adalah bisnis “Kebun Rizki”, yang didirikan oleh Rizki Situngkir pada awal 2020. Rizki memulai perjalanan ini dengan tujuan tidak hanya menghasilkan sayuran sehat, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan.

Rizki, yang sebelumnya bekerja sebagai seorang akuntan dengan latar belakang pendidikan S2 di bidang keuangan, mengambil langkah besar dengan meninggalkan karier kantoran demi berfokus pada dunia berkebun. Keputusan ini diambil setelah ia merasa prihatin melihat anaknya yang sangat sulit mengonsumsi sayuran. Berawal dari keprihatinan tersebut, Rizki mengikuti kursus hidroponik sehari dan mulai belajar cara menanam sayuran untuk kebutuhan konsumsi pribadi, khususnya untuk anaknya.

Baca juga: Berkembang Pesat Pasca Pandemi, Toko Startup Dukung UMKM dengan Teknologi Digital

“Dari situ saya merasa bahwa komitmen untuk belajar adalah kunci utama untuk meraih keberhasilan,” kata Rizki. Perjalanan Rizki dalam berkebun organik tidak semudah yang dibayangkan. Ia harus berhadapan dengan berbagai tantangan, salah satunya adalah perubahan iklim yang memengaruhi proses pertumbuhan tanaman.

Kebun Rizki kini telah menguasai dua lahan perkebunan di area Jakarta, dengan luas lahan mencapai 3.000 meter persegi di Ciganjur, Jakarta Selatan, dan 100 meter persegi di rooftop rumahnya di kawasan BSD, Tangerang. Meskipun berkebun organik jauh lebih menantang dibandingkan dengan pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia, Rizki tetap bertahan dengan prinsipnya untuk menjaga kelestarian alam.

Baca juga: Kisah Sukses Unici Songket Silungkang, UMKM Sumatera Barat yang Mendunia

“Proses pertumbuhan tanaman organik memang lebih lambat, dan kadang bisa gagal panen. Tetapi, dengan menggunakan cara alami, saya yakin tanah tetap subur dan lingkungan tetap terjaga,” ungkapnya. Rizki hanya mengandalkan pestisida alami berbahan dasar jahe dan sereh untuk mengatasi masalah hama tanaman, meskipun ini membutuhkan perhatian dan perawatan yang lebih intensif.

Di balik tantangan berkebun organik, Rizki juga mendapatkan motivasi lebih saat ayahnya didiagnosis kanker lambung pada awal pandemi COVID-19. Dalam upaya mendalami pengobatan alternatif, Rizki menemukan bahwa makanan organik, terutama sayuran seperti kale, dapat membantu proses pemulihan pasien kanker. Hal ini semakin membakar semangatnya untuk menyediakan sayuran organik berkualitas.

“Saya ingin agar lebih banyak orang bisa merasakan manfaat dari makanan organik yang sehat,” tegasnya. Sejak saat itu, Kebun Rizki semakin berkembang, tidak hanya menyediakan sayuran organik segar, tetapi juga produk turunan seperti kale noodle, kalemonade, hingga produk unik seperti sabun berbahan dasar kale.

Meski banyak tantangan yang dihadapi, Rizki terus berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konsumsi makanan organik. Dengan omzet yang kini mencapai Rp20-50 juta per bulan, Rizki berharap Kebun Rizki dapat menginspirasi banyak orang untuk menjaga kesehatan tubuh dan kelestarian alam melalui pola makan yang sehat dan berkelanjutan.

Kebun Rizki kini tidak hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebuah misi untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan. Rizki berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat berkebun organik dan kesehatan tubuh melalui pola makan yang lebih sehat dan alami.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img