Mahasiswa Primakara Dampingi UMKM Bali Menuju Era Digital

Tangerang, 26 Maret 2025 – Berdasarkan data terbaru dari Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Bali, jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bali mencapai 499.434 orang, dengan 99 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro. Angka ini mencerminkan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Bali. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Wayan Ekadina, mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi agar dapat berkembang dan naik kelas menjadi usaha kecil atau menengah (UKM). Mahasiswa Primakara Dampingi UMKM Bali Menuju Era Digital.

Baca juga: Belajar Branding dan Transparansi UMKM di Lokakarya LAKSANA

Ekadina menekankan bahwa visi pembangunan Bali saat ini mengusung konsep Ekonomi Kerthi Bali, yang salah satu pilar utamanya adalah penguatan UMKM. Untuk itu, kegiatan pembekalan bisnis dan digitalisasi UMKM menjadi sangat relevan. Terutama karena banyak pelaku UMKM di Bali yang masih kesulitan dalam memanfaatkan pemasaran digital.

“Kita perlu mulai dari SDM yang memiliki mindset untuk tidak hanya memiliki usaha, tetapi juga untuk mengembangkan inovasi dan daya saing,” ujar Ekadina dalam acara pembekalan Bisnis dan Digitalisasi UMKM di Kampus Primakara University, Denpasar, pada Selasa (25/3). Ekadina juga mengungkapkan bahwa saat ini hanya sekitar 30 persen pelaku usaha mikro di Bali yang telah menerapkan digitalisasi dalam mengelola usaha mereka.

Baca juga: Program Pelatihan UMKM dan Ketenagakerjaan Resmi Diluncurkan

Selain itu, Ekadina menyampaikan bahwa rasio kewirausahaan di Bali saat ini berada di angka 3,5 persen dari total angkatan kerja pada tahun 2024. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan angka ini dapat meningkat menjadi minimal 4 persen pada tahun 2025. Untuk mencapainya, Pemprov Bali menargetkan 500 wirausahawan baru, termasuk dari kalangan mahasiswa, yang dapat berkembang dengan perencanaan dan keberlanjutan usaha yang baik.

Pentingnya peran anak muda, khususnya mahasiswa, juga ditekankan oleh Ekadina. Menurutnya, jiwa kewirausahaan harus diasah sejak dini, terutama di bangku kuliah. “Dari mahasiswa, kita berharap dapat muncul wirausahawan baru yang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dengan inovasi dan daya saing yang tinggi,” tambahnya.

Rektor Primakara University, Dr. I Made Artana, SKom, MM, menambahkan bahwa kampusnya telah melakukan pendampingan digitalisasi kepada UMKM sejak tahun 2019. Lebih dari 320 UMKM telah mendapatkan pendampingan dari kampus yang fokus pada teknologi ini. “Pendampingan jangka panjang dan personal seperti ini jauh lebih berdampak dibandingkan dengan pelatihan biasa,” ujarnya.

Dalam program terbaru, sebanyak 166 mahasiswa Primakara akan mendampingi 55 pelaku UMKM dalam bidang digitalisasi. Program ini diberikan secara gratis kepada pelaku UMKM yang memiliki komitmen untuk belajar dan mengembangkan usahanya. Mahasiswa yang terlibat juga akan memperoleh pengalaman langsung yang menjadi bagian dari perkuliahan mereka.

Program kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pelaku UMKM, tetapi juga bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan keterampilan kewirausahaannya. “Kita ingin memberikan tugas yang lebih berdampak, yang bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Rektor Artana.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img