AIGIS 2025 Momentum Penting Penguatan Industri Hijau

Tangerang, 20 Maret 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen mempercepat penerapan prinsip industri hijau di sektor manufaktur Indonesia. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor industri manufaktur yang berdaya saing global, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pencapaian target dekarbonisasi nasional.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa keberlanjutan industri tidak hanya mengutamakan aspek ekonomi semata, namun juga harus memperhatikan aspek lingkungan. “Transformasi menuju industri hijau bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk masa depan bangsa dan bumi kita,” ungkapnya dalam acara Sosialisasi Pre-Event The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta, Senin (17/3).

Baca juga: Hiroshima University Gelar Lomba Esai Pererat Hubungan Indonesia Jepang

Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmen kuat dalam aksi global mitigasi perubahan iklim, melalui peningkatan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 32% secara mandiri dan 43% dengan bantuan internasional. Komitmen ini tercantum dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang disampaikan sejak 2022.

Sebagai langkah nyata, Kemenperin juga menerbitkan Surat Edaran Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2025 terkait penyampaian data emisi industri melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Kebijakan ini diharapkan mampu memantau kondisi emisi industri secara komprehensif serta mendorong perusahaan untuk berperan aktif dalam upaya dekarbonisasi.

AIGIS 2025 menjadi platform kolaboratif strategis yang memfasilitasi dialog dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem industri hijau. Tahun ini, AIGIS melibatkan kolaborasi Kemenperin bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia, Institute for Essential Services Reform (IESR), serta GMS Consolidate. Acara puncak AIGIS 2025 akan digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 20-22 Agustus 2025, didahului oleh berbagai pre-event seperti Penghargaan Industri Hijau, Green Journalism Competition, dan GreenRun yang berlangsung mulai Maret hingga Agustus.

Baca juga: Kemkomdigi Dukung UMKM Muda dengan Transformasi Digital

Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan transformasi industri hijau di Indonesia. Hal senada disampaikan Program Manager IESR, Juniko Nur Pratama, yang menyebutkan bahwa dekarbonisasi industri membutuhkan sinergi kuat dari seluruh pemangku kepentingan.

Dengan dukungan dari pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat, Indonesia optimistis mampu menjadi pelopor industri hijau yang berdaya saing dan berkontribusi positif terhadap upaya global menekan laju perubahan iklim.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img