Kementerian UMKM Gandeng Kampus untuk Kembangkan Pendidikan Vokasi

Tangerang, 12 Maret 2025 – Kementerian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah perguruan tinggi untuk mengembangkan pendidikan vokasi berbasis praktik dan kolaborasi industri. Inisiatif ini bertujuan untuk menghubungkan dunia akademis dengan sektor UMKM, guna meningkatkan kompetensi mahasiswa dan memperkuat ekosistem usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM, Arif Rahman Hakim, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen Kementerian UMKM dalam mendukung target yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo. “Institusi pendidikan harus berperan strategis dalam membangun generasi muda yang kompeten secara akademik, berjiwa wirausaha, dan memahami teknologi serta digitalisasi. Sehingga bisa berkontribusi pada pengembangan UMKM, perluasan digitalisasi, dan peningkatan kapasitas SDM,” ujarnya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (11/3).

Baca juga: Sinergi Kemenperin UNIDO Dorong Hilirisasi Nikel Nasional

Sejumlah perguruan tinggi yang turut serta dalam kerja sama ini antara lain:

  • Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI Kosgoro 1957)
  • Universitas Insan Cita Indonesia (UICI)
  • Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI)
  • Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN-KAHMI)

Sesmen UMKM berharap, kesepakatan ini dapat mendorong perkembangan dunia pendidikan sekaligus sektor UMKM melalui pendekatan berbasis praktik dan kolaborasi industri. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memahami teori tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam dunia bisnis nyata.

Dalam kesempatan tersebut, Sesmen menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan UMKM untuk melahirkan wirausaha muda yang adaptif dan inovatif. Ia juga menyoroti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, yang mengatur kebijakan alokasi belanja pemerintah untuk produk UMKM sebesar 40 persen.

“Pertanyaannya, apakah kebijakan ini sudah dioptimalkan untuk produk dalam negeri? Jika dikawal dengan baik, diharapkan dapat menumbuhkan usaha baru dan membantu UMKM naik kelas,” kata Arif Rahman Hakim.

Sesmen UMKM juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di lebih dari 100 lokasi di Indonesia. Menurutnya, PLUT dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berperan aktif sebagai konsultan bagi UMKM, sekaligus menjadi sarana praktik nyata dalam menyusun tugas akhir.

“Di PLUT, mahasiswa bisa menjadi konsultan dan berinteraksi langsung dengan pengusaha UMKM. Ini akan memberikan pengalaman berharga sekaligus mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Pabrik Nakal Akan Diberikan Sanksi Hingga Pencabutan Izin

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh akademisi dan pejabat Kementerian UMKM, di antaranya:

  • Rektor IBI Kosgoro 1957 Haswan Yunaz
  • Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UKRI Fadli Tri Hartono
  • Rektor UICI Laode Masihu Kamaluddin
  • Sekretaris Jenderal MN-KAHMI Syamsul Qomar
  • Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizah

Kolaborasi antara Kementerian UMKM dan perguruan tinggi ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan mendorong pertumbuhan UMKM berbasis inovasi serta digitalisasi. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan lahir lebih banyak wirausaha muda yang siap bersaing di era ekonomi digital dan berkontribusi pada pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.


 

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img